TRENGGALEKPDIA.COM – Malam 1 Suro bagi orang Jawa merupakan malam keramat. Banyak ritual yang dilakukan pada malam ini.
Terdapat misteri yang menyebutkan bahwa malam 1 suro merupakan saat arwah leluhur pulang ke rumah
Sebuah film yang berjudul Malam Satu Suro (1988) mengambarkan betapa menyeramkannya malam ini.
Film yang diperankan oleh Suzana dan disutradari Sisworo Gautama Putra, menceritakan sosok hantu sundel bolong yang bakit dari kubur di malam 1 suro.
Diceritakan seorang dukun bernama Ki Rengga membangkitkan arwah sundel bolong dari kuburnya setelah membaca mantra berbahasa Jawa.
Ki Rengga menancapkan sebuah paku tepat di kepala sundel bolong yang bernama Suketi. Alhasil, sundel bolong tersebut hidup kembali menjadi manusia.
Baca Juga: Apa Arti Malam 1 Suro Bagi Orang Jawa, Arwah Lelulur Berkunjung ke Rumah?
Kendati demikian, film Malam Satu Suro tersebut hanya mitos yang dipercaya oleh masyarakat Jawa.
Sejarah Bulan Suro dalam Penanggalan Jawa
Bulan Suro pertama kali dikenalkan pada masa pemerintahaan Sultan Agung di Mataram tahun 1613 sampai 1645.
Saat itu, Sultan Agung mempunyai kebijakan yang mengganti kalender atau penanggalan Saka dengan kalender Jawa, sehingga terdapat bulan Suro.
Sedangkan suro sendiri mempunyai arti yang sama dengan bulan Muharram. Orang Jawa menyebut Muharram sebagai Suro.
Sejak itu, masyarakat Jawa mempercayai bahwa bulan Suro adalah bulan yang suci dan keramat. Banyak ritual yang dilakukan pada bulan ini.
Di antaranya, masyarakat Jawa banyak yang mengadakan ritual untuk mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta.
Jika menelisik dari sejarah bulan suro tersebut, sebetulnya malam 1 suro bukanlah malam yang menyeramkan.
Melainkan justru malam yang penuh dengan keberkahaan. Sehingga orang Jawa banyak yang mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara tirakat, ibadah, dan lain sebagainya.***