Ruhana Kuddus Wartawati Pertama di Indonesia, dan Pendiri Sekolah Kerajinan Amai Setia

- 15 April 2022, 14:31 WIB
Ruhanna Kuddus adalah perempuan pertama di Indonesia yang menjadi wartawan. Ia lahir dengan nama asli Siti Ruhana.
Ruhanna Kuddus adalah perempuan pertama di Indonesia yang menjadi wartawan. Ia lahir dengan nama asli Siti Ruhana. /Dadan Triatna /Tangkap layar YouTube haluan

 

 

TRENGGALEKPEDIA.COM - Ruhanna Kuddus merupakan seorang perempuan yang menggeluti profesi sebagai wartawati pertama di Indonesia. Ia lahir dengan nama asli Siti Ruhana di desa Koto Gadang, kabupaten Agam, pedalaman Sumatra Barat pada tanggal 20 Desember 1884 dan tutup usia pada17 Agustus tahun 1972 di umur yang ke-84 tahun.

Ayahnya bernama Mohammad Rasjad Maharadja Soetan, yang kala itu menjabat sebagai kepala jaksa karesidenan Jambi dan Medan. Ruhana merupakan saudara tiri dari Sutan Sahrir, dan sepupunya Agus Salim, Ruhana juga merupakan bibi dari penyair kondang Indonesia yakni Chairil Anwar.

Ruhana begitu cerdas meskipun tidak mengenyam pendidikan formal, tetapi ia rajin belajar membaca dan studi bahasa kepada ayahnya.  Ruhana tak pernah malas belajar, ketika ia turut serta menemani ayahnya yang ditugaskan ke luar kota ia bertetangga dengan salah satu keluarga pejabat Belanda dan meminta istri pejabat itu untuk mengajarinya membaca juga menulis dalam aksara Jawi dan Latin, serta keterampilan rumah tangga seperti membuat renda.

Setelah sepeninggalan ibunya pada tahun 1897 ia kembali ke desanya dan semakin tertarik mengajar puan-puan kecil di desa nya untuk mempelajari kerajinan tangan serta belajar membaca Al-Qur'an, walaupun dirinya sendiri juga masih anak-anak.

Ruhana memiliki komitmen yang sangat kuat pada dunia pendidikan terutama untuk kaum perempuan.

Ia termasuk salah satu dari segelintir puan yang mempercayai bahwa diskriminasi terhadap perempuan, termasuk kesempatan dan hak perempuan untuk mendapat pendidikan merupakan suatu tindakan yang semena-semena dan harus dilawan.

Dengan kecerdasan, keberanian, Ruhana berjuang dan berkorban untuk melawan ketidakadilan ini dan membawa perubahan bagi nasib kaum perempuan.

Keinginan dan juga semangat belajarnya yang cukup tinggi membuat Ruhana kecil cepat dan mudah untuk menguasai materi yang telah diajarkan ayahnya.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x