Profil Ajip Rosidi, Sastrawan Indonesia dengan Sederet Karya

- 14 April 2022, 07:07 WIB
Ajip Rosidi  sastrawan terkenal di Indonesia kelahiran Jatiwangi Cirebon, Jawa Barat, pada 31 Januari 1938.
Ajip Rosidi sastrawan terkenal di Indonesia kelahiran Jatiwangi Cirebon, Jawa Barat, pada 31 Januari 1938. /Instagram @elgasanimahesaa

Pada 31 Januari 2011, Ajip Rosidi menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang Ilmu Budaya dari Fakultas Sastra Universitas Padjajaran.

Awalnya ia aktif menulis karya dalam Bahasa Indonesia baik berupa artikel, buku atau makalah dalam berbagai pertemuan di tingkat regional, nasional maupun internasional.

Ia menyampaikan pandangan mengenai politik berupa artikel dan ceramah, serta menulis biografi tokoh politik maupun seniman.

Ajip Rosidi merupakan salah satu tonggak sejarah dalam sastra Indonesia dan sastra Sunda.

Sejak mengumumkan karyanya pada tahun 1952 sampai tahun 1983, tercatat bahwa Ajip Rosidi adalah pengarang sajak da cerita pendek paling produktif dengan 326 judul karya yang dimuat dalam 22 majalah.

Bahkan sejak SMP Ajip telah menekuni bidang menulis dan karya-karyanya dimuat pada majalah Mimbar Indonesia, Siasat, Gelanggang, & Keboedajaan Indonesia, ia juga menerbitkan dan menjadi editor serta pemimpin majalah Suluh Pelajar (1953-1955).

Ia juga menjadi pemimpin redaksi Mingguan Sunda (1955-1967), pemimpin redaksi majalah Kebudayaan Jawa Jaya (1968-1979), pendiri penerbit Pustaka Jaya (1971). 

Ajip Rosidi mendirikan dan memimpin Proyrk Penelitian dan Folklor Sunda (PPP-FS) tahun 1970-1973. Dan menabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta (1972-1981).

Selaoin itu, Ajip bersama teman-temannya mendirikan penerbit Kiwari (1962) di Bandung, penerbit Cupumanik (Tjupumanik) (1964) di Jatiwangi, Duta Rakyat (1965) di Bandung, Pustaka Jaya (1971) di Jakarta, Grimukti Pasaka (1980) di Jakarta, dan Kiblat Buku Utama (2000) di Bandung.

Ia terpilih menjadi Ketua IKAPI selama dua kali kongres pada taun 1973-1976 dan tahun 1976-1979. Ia juga menjadi anggota DKJ sejak awal tahun 1968, kemudian mejadi ketua DKJ pada tahun 1972-1981.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x