TRENGGALEKPEDIA.COM - Kasus seorang pria yang diduga melakukan penembakan di sebuah kantor real estate di pinggiran Kota Los Angeles minggu lalu, akhirnya berlanjut.
Dalam peristiwa tersebut, aksi penembakan yang dilakukan pria ini menewaskan tiga orang dewasa dan seorang anak.
Menurut Jaksa Penuntut Umum, pria tersebut telah secara resmi didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan.
Penahanan pelaku yakni Aminadab Gaxiola Gonzalez (44) sempat tertunda.
Pasalnya, dia sendiri terluka oleh tembakan sebelum ditangkap.
Dengan demikian, kasusnya pun ditunda hingga Selasa, 6 Arpil 2021, karena kondisi medisnya.
Menurut Juru Bicara Kantor Kejaksaan Distrik Orange County, Kimberly Edds, setelah mendapat perawatan medis, pelaku menjalani proses hukumnya.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Sosok KH Abuya Uci Turtusi, Ulama Kharismatik dari Tanggerang Sahabat Gus Dur
Pelaku tetap dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis tetapi stabil, menurut siaran pers dari kantor kejaksaan.
Aminadab Gaxiola Gonzalez dituduh melepaskan tembakan dengan pistol semi-otomatis pada Rabu lalu di dalam ruang kantor sebuah perusahaan realitas rumah mobil di kota Orange, selatan Los Angeles.
Pihak kepolisian mengatakan, petugas yang tiba di tempat kejadian saling baku tembak dengan pelaku melalui gerbang dan harus menggunakan pemotong baut untuk masuk sebelum menahan Aminadab Gaxiola Gonzalez.
Baca Juga: NU Berduka, Sahabat Gus Dur: KH Abuya Uci Thurtusi Meninggal Dunia Hari Ini, Selasa 6 April 2021
Petugas kepolisian setempat menemukan empat korban tewas ditembak.
Salah satu korban meninggal yakni seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang terkena tembakan di pelukan ibunya.
Meskipun sang ibu berusaha untuk melindungi anaknya, namun anak laki-laki tersebut tidak dapat tertolong.
Menurut pihak berwenang, sang ibu selamat tetapi dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Meskipun demikian, pejabat tidak memberikan penjelasan mengenai motif tersebut.
Namun, perwakilan berwenang mengatakan pria bersenjata itu memiliki hubungan pribadi dan bisnis dengan semua korban dewasa.***