Kabar Duka, Wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh Tewas Setelah Ditembak Militer Israel di Bagian Kepala

11 Mei 2022, 21:41 WIB
Salah seorang wartawan senior Al Jazeera tewas setelah ditembak militer Israel tepat di bagian kepala pada hari ini, Rabu 11 Mei 2022 /Instagram/ Shireen Abu Akleh/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Wartawan senior Al Jazeera, Shireen Abu Akleh dinyatakan meninggal dunia setelah ditembak mati oleh militer Israel pada hari ini, Rabu 11 Mei 2022.

Menurut kementrian kesehatan Palestina, Shireen Abu Akleh tewas setelah ditembak di Tepi Barat, salah satu wilayah hutan Israel.

Abu Akleh, seorang wartawan TV senior Al Jazeera, kematian pada hari Rabu saat meliput serangan tentara Israel di kota Jenin di Tepi Barat bagian utara.

Dia sempat dibawa ke rumah sakit di Jenin dan menjalani pemeriksaan dalam kondisi kritis, ia dinyatakan meninggal tak lama setelah itu, pada pukul 07:15 waktu setempat, menurut kementerian kesehatan Palestina dan wartawan Al Jazeera.

Abu Akleh mengenakan rompi pers dan berdiri bersama wartawan lain ketika dia meninggal.

Baca Juga: Profil Biodata Syabda Perkasa, Bawa Tim Thomas Indonesia Juara Grup A hingga Trending di Twitter

Wartawan Al Jazeera lainnya, Ali al-Samoudi, juga terluka oleh peluru di punggung di tempat kejadian. Dia sekarang dalam kondisi stabil.

Kepala departemen kedokteran di Universitas al-Najah di Nablus membenarkan bahwa Abu Akleh ditembak di kepala.

Dia mengatakan bahwa dipindahkan untuk diautopsi berdasarkan perintah dari penuntut umum.

Jenazah Abu Akleh dibawa keluar berbalut bendera Palestina, setelah itu akan dibawa ke Rumah Sakit Istishari di Ramallah.

Pemakaman resmi akan diadakan untuk besok, Kamis pagi di markas kepresidenan Palestina di Ramallah.

Sebagaimana dilansir Trenggalekpedia.com dari Al Jazeera, Rabu 11 Mei 2022, Al-Samoudi dan jurnalis lain di tempat kejadian mengatakan tidak ada pejuang Palestina yang hadir ketika para jurnalis itu ditembak.

Hal tersebut secara langsung membantah pernyataan Israel yang sebelumnya menunjukkan kemungkinan bahwa itu adalah tembakan Palestina.

“Kami akan merekam operasi tentara Israel dan tiba-tiba mereka menembak kami tanpa meminta kami untuk pergi atau berhenti syuting,” kata al-Samoudi.

 Peluru pertama mengenai saya dan peluru kedua mengenai Shireen, tidak ada perlawanan militer Palestina sama sekali di tempat kejadian.” Lanjutnya.

Selain itu, menuru Shatha Hanaysha, seorang jurnalis lokal yang berdiri di samping Abu Akleh ketika dia ditembak, tidak ada konfrontasi antara pejuang Palestina dan tentara Israel.

Dia mengatakan kelompok wartawan di lokasi tersebut telah menjadi sasaran langsung.

"Kami empat wartawan, kami semua memakai rompi, semua memakai helm," kata Hanaysha.

“Tentara pendudukan [Israel] tidak berhenti menembak bahkan setelah dia pingsan. Saya bahkan tidak bisa tangan untuk menariknya karena tembakan yang baru. Tentara menembak untuk membunuh.” Ungkapnya.

Baca Juga: League of Legends Diduga Plagisi Mobile Legends, Riot Games Lakukan Gugatan Pada Moonton, Begini Tuntutannya

Pembunuhan Abu Akleh masih muncul, tetapi video dari insiden tersebut menunjukkan bahwa dia ditembak di kepala, kata Nida Ibrahim dari Al Jazeera.

Abu Akleh, yang berkewarganegaraan ganda Palestina-Amerika, adalah salah satu koresponden lapangan pertama Al Jazeera, yang bergabung dengan jaringan itu pada 1997.

Atas insiden tersebut, Kepresidenan kutukan pembunuhan itu, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab.

Juru bicara pemerintah Otoritas Palestina (PA) Ibrahim Melhem menggambarkannya sebagai “kejahatan komprehensif yang dilakukan terhadap seorang jurnalis terkenal”.

Pembunuhan itu disengaj Akan ada otopsi oleh petugas medis Palestina, yang akan diikuti dengan laporan termasuk semua rincian pembunuhan itu, kata Melhem.

“Namun, semua saksi yang hadir di TKP memastikan bahwa penembak jitu Israel melakukan kejahatan dengan cara yang dilakukan.”

Yair Lapid, menteri luar negeri Israel, mengatakan Tel Aviv menawarkan "penyelidikan patologis" di atas "kematian sosial" Abu Akleh. Dia menambahkan bahwa “wartawan harus dilindungi di zona konflik”.

Di sisi lain, Militer Israel mengatakan tentaranya diserang dengan tembakan senjata berat dan bahan peledak saat beroperasi di Jenin, dan mereka membalas.

Banyak orang di Palestina dan luar negeri turun ke media sosial untuk mengungkapkan keterkejutan dan di depan mereka.

“Pasukan pendudukan Israel membunuh jurnalis tercinta kami Shireen Abu Akleh saat meliput kebrutalan mereka di Jenin pagi ini. Shireen adalah jurnalis Palestina paling terkemuka dan teman dekat,” tulis Husam Zomlot, duta besar Palestina untuk Inggris.***

Editor: Rendi Mahendra

Tags

Terkini

Terpopuler