Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Beredar kabar Tangmo Nida tewas lantaran tak mau dibawa VVIP ke hotel, berikut kata pihak kepolisian Thailand.
Baru-baru ini, muncul sebuah kabar mengenai kematian Tangmo Nida yang diduga lantaran ada unsur pembunuhan di dalamnya.
Berita tersebut beredar luas dan menyebut Tangmo Nida dibunuh lantaran tak mau dibawa oleh seorang VVIP ke sebuah hotel.
Sebagaimana dilihat Trenggalekpedia.com dari unggahan akun Instagram @nenk_updatee pada Senin 7 Maret 2022, terlihat beragam kumpulan ‘bukti’ dibeberkan oleh netizen yang menyebut terdapat kejanggalan dalam kematian Tangmo Nida.
Baca Juga: Ibu Tangmo Nida Artis Thailand yang Mati Tenggelam Terima Rp13, 2 Miliar, Begini Alasannya
Terdapat 3 slide video yang menjadi alasan Tangmo diduga tewas dibunuh, slide pertama dari video itu memperlihatkan adanya bukti baru yang ditemukan berupa gelas wine yang sengaja dibuang.
Selanjutnya, dalam slide kedua menunjukkan adanya perbedaan speedboat yang digunakan oleh Tangmo Nida sebelum dan sesudah dinyatakan tenggelam, ini memunculkan dugaan speedboat tersebut telah sengaja diganti.
Adapun dalam slide ketiga, video tersebut memperlihatkan sosok VVIP yang dianggap sebagai orang yang memerintahkan pembunuhan Tangmo Nida.
Sosok VVIP itu disebut-sebut sebagai suami dari anak kepala piolisi setempat. Adapun motifnya, menurut kabar yang beredar, lantaran tidak mau diajak ke hotel.
Meski demikian, beredarnya kabar tersebut ternyata tidak sesuai dengan pemberitaan yang ada.
Sebagaimana dilansir Trenggalekpedia.com dari Bangkokpost, Senin 7 Maret 2022, pihak kepolisian Thailand menganggap kematian Tangmo Nida adalah sebuah kecelakaan, menurut dugaan sementara.
Dalam berita yang diunggah pada Senin pagi tersebut, dugaan kecelakaan itu merupakan kesimpulan berdasarkan bukti, menurut kepala polisi nasional Suwat Jangyodsuk.
Jenderal Pol Suwat mengatakan polisi masih mempelajari lebih lanjut dalam beberapa hari ketika hasil pemeriksaan forensik keluar.
Menurut Suwat Jangyodsuk, dirinya telah menginstruksikan penyidik untuk memeriksa keterangan saksi dan bukti terkait seperti catatan telepon dan kecepatan mengemudi serta data GPS speedboat.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, mayat aktris berusia 37 tahun itu ditemukan pada 26 Februari hampir dua hari setelah dia jatuh ke Sungai Chao Phraya saat berada di speedboat bersama lima orang lainnya.
Mereka tak lain adalah Tanupat "Por" Lerttaweewit dan Phaiboon "Robert" Trikanjananun, Idsarin "Gatick" Juthasuksawat, manajer Tangmo; Wisapat " Sand" Manomairat dan Nitas " Job" Kiratisoothisathorn.
Hingga saat ini, setidaknya 29 saksi telah diperiksa dalam penyelidikan kematian aktris tersebut.
Letjen Pol Jirapat Phumijit, komisaris Kepolisian Daerah Provinsi 1, mengatakan pada hari Minggu polisi masih mengumpulkan bukti dan penyelidikan akan memakan waktu.
Dia mengatakan penyelidikan sedang ditangani secara langsung tanpa campur tangan, mengatakan kepala polisi nasional juga mengawasi penyelidikan.***
