TRENGGALEKPEDIA.COM – Kasus stunting di Kabupaten Probolinggo berhasil ditekan dan ini rincian kasus stunting dan perbandingan tahun 2022 dan 2023
Kabupaten Probolinggo tahun 2023 tercatat mempunyai tingkat penurunan angka stunting yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Pada tahun 2022 sendiri, Kabupaten Probolinggo memiliki jumlah balita 80,676 anak dengan rincian data sebaran stunting sebagai 3erfgbhn berikut:
Balita pendek 9,075 anak
Balita sangat pendek 3,014 anak
Jumlah prevalensi 15.0 persen
Sebelum membahas mengenai rincian data stunting Probolinggo tahun 2023, perlu diketahui apa itu stunting berdasarkan definisi terbaru.
Mengacu pada rilis WHO tahun 2015, stunting merupakan gangguan yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Gangguan dan kekurangan gizi tersebut ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar.
Lalu apakah semua balita pendek itu pasti stunting? Jawabannya tidak, tapi sudah bisa dipastikan kalau anak yang mengalami stunting panjang dan tingginya di bawa rata-rata.
Sehingga untuk mengetahui apakah balita mengalami stunting atau tidak perlu seorang dokter anak untuk membedakannya
Di Indonesia sendiri, ada beberapa dampak masalah mengenai stunting ini, di antaranya:
- Balita akan mengalami gagal tumbuh, meliputi berat lahir rendah, kecil, pendek, hingga kurus.
- Terjadi penghambatan pada perkembangan kognitif dan motoric pada balita.
- Adanya gangguan pada metabolik ketika balita kelak dewasa
- Berpotensi mengalamai resiko penyakit tidak menular, meliputi diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya
Adapun data stunting Kabupaten Probolinggo tahun 2023 dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah balita: 78,726 anak
Balita pendek 8,654 anak
Balita sangat pendek 3,058 anak
Prevalensi 14.9 persen
Berdasarkan data WHO tahun 2020, stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Itulah informasi mengenai data sebaran stunting di Kabupaten Probolinggo tahun 2023. Semoga bermanfaat.***