Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Masih hangat dalam bahasan netizen mengenai kasus pelecehan seskual yang menimpa salah satu mahasiswi IAIN Kediri.
Pasalnya, pelecehan seksual tersebut dilakukan oleh oknum dosennya sendiri.
Sehingga, banyak pihak yang mengecam aksi pelecehan seksual tersebut.
Ramainya pembahasan mengenai pelecehan seksual oleh oknum dosen kepada mahasiswinya ini bermula dari unggahan Twitter akun @KBPenyintas pada hari Senin 23 Agustus 2021.
Dalam keterangannya, diketahui bahwa oknum dosen ini tidak hanya satu atau dua kali melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswi.
Dihimpun oleh Trenggalekpedia.com, berikut adalah fakta-fakta pelecehan seksual oleh oknum dosen tersebut.
1. Mahasiswa dan oknum dosen berasal dari jurusan yang sama
Menurut penjelasan akun @KBPenyintas, disebutan bahwa oknum dosen ini merupakan salah satu orang mengajar di jurusan korban.
"Dosen dan penyintas berasal dari prodi yang sama," tulis akun tersebut.
Disamping itu, oknum dosen ini diketahui juga merupakan Kepala Prodi dari jurusan tersebut.
Selajunya, rupanya dosen tersebut merupakan salah seorang yang sebelumnya dihormati oleh mahasiswi yang menjadi korban ini.
2. Oknum dosen sudah menggoda mahasiswa sejak dua tahun sebelumnya
Aksi pelecehan kepada mahasiswi ini diketahui bermula saat ia masih semester lima.
"Kejadian ini berawal sejak mahasiswa ini sudah menjalani setengah masa kuliahnya di kampus PTKIN di Kediri, tepatnya memasuki semester ke 5," tulis @KBPenyintas.
Pelecehan itu dilakukan oknum dosen dengan mengrimi chat pernyataan-pernyataan yang berbau sensual kepada korban.
"Dosen itu seringkali mengirimkan chat tidak senonoh kepadanya. seperti'mau bercinta?', 'Andai saya belum punya istri, saya mau nikahin kamu'" lanjut @KBPenyintas.
3. Oknum dosen sudah pernah dilaporkan dengan kasus yang sama
Masih menurut pemilik akun @KBPenyintas, dikatakan bahwa oknum dosen ini sudah pernah mendapat laporan dengan kasus yang serupa.
Namun, kasus tersebut kemudian redam karena bukti yang diajukan dianggap kurang kuat.
4. Dilakukan di rumah sang dosen
Dikatakan, aksi pelecehan tersebut dilakukan di rumah sang oknum dosen, tepatnya saat mahasiswi itu tengah menjalani bimbingan skripsi.
Selanjutnya, mahasiswi tersebut digoda dengan kata-kata rayuan bahkan hingga disentuh pipinya.
5. Laptop berisi tugas skripsi rusak dan data tidak bisa diselamatkan
Mahasiswi yang merasa dilecehkan tersebut merasa murkan dan bergegas meninggalkan rumah sang dosen.
Namun, oknum dosen ini mencoba menghalanginya dengan cara menarik rok mahasiswi tersebut.
"Ia terjatuh bersam laptop yang ia pegang," tulis @KBPenyintas.
Pasca kejadian, diketahui bahwa hardisk dari laptop mahasiswi itu rusa dan data-datanya tidak bisa diselamatkan.
6. Oknum dosen medapat sanksi pencopotan jabatan
Setelah kejadia tersebut dilaporkan, oknum dosen terait mendapat beberapa sanksi oleh pihak rektorat.
Diantaranya adalah Pencopotan jabatan, tidak boleh naik pangkat selama dua tahun, dan tidak boleh membimbing skripsi selama dua semester.***
