Lalu apakah semua balita pendek itu pasti stunting? Jawabannya tidak, tapi sudah bisa dipastikan kalau anak yang mengalami stunting panjang dan tingginya di bawa rata-rata.
Sehingga untuk mengetahui apakah balita mengalami stunting atau tidak perlu seorang dokter anak untuk membedakannya
Di Indonesia sendiri, ada beberapa dampak masalah mengenai stunting ini, di antaranya:
- Balita akan mengalami gagal tumbuh, meliputi berat lahir rendah, kecil, pendek, hingga kurus.
- Terjadi penghambatan pada perkembangan kognitif dan motoric pada balita.
- Adanya gangguan pada metabolik ketika balita kelak dewasa
- Berpotensi mengalamai resiko penyakit tidak menular, meliputi diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya
Adapun data stunting Kabupaten Trenggalek tahun 2023 dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah balita: 37,161 anak
Balita pendek 2,455 anak
Balita sangat pendek 495 anak
Prevalensi 7.9 persen
Berdasarkan data WHO tahun 2020, stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Itulah informasi mengenai data sebaran stunting di Kabupaten Trenggalek tahun 2023. Semoga bermanfaat.***