Network
TrenggalekPedia - Setelah sempat menghilang selama empat tahun, brand nasi goreng Jancuk kembali hadir untuk memanjakan penggemar makanan pedas di Surabaya.
Nasi goreng yang satu ini terkenal dengan rasa pedasnya yang luar biasa, hingga membuat konsumen ingin berkata kasar "jancuk," sebuah ungkapan dalam bahasa Suroboyoan yang berarti umpatan atau marah-marah dalam bahasa Indonesia.
Nasi goreng Jancuk pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009 oleh Surabaya Hotel. Dengan cita rasa pedas khas cabe tradisi nasi goreng Indonesia, hidangan ini berhasil menarik minat para pecinta makanan pedas.
Kini, nasi goreng Jancuk hadir kembali di PrimeBiz Hotel Surabaya, tetap mempertahankan cita rasa pedas yang menjadi ciri khasnya.
Pada awal kemunculannya, nasi goreng Jancuk semakin populer melalui lomba "Mangan Cuk" (ajakan untuk makan dalam bahasa Suroboyoan).
Baca Juga: Pesona Kuliner Trenggalek: Sego Gegog Jadi Hidangan Tradisional yang Menggugah Selera
Dalam lomba ini, peserta diharuskan untuk makan nasi goreng pedas dalam waktu tertentu dengan minuman yang disediakan secara terbatas. Hal ini menambah tantangan dan keseruan dalam menikmati nasi goreng pedas ini.
Setiap porsi nasi goreng Jancuk disajikan untuk empat orang dengan tingkat kepedasan yang berbeda-beda. Untuk level sedang, nasi goreng ini menggunakan hingga seperempat kilogram cabe kecil.
Sedangkan untuk level top, jumlah cabe yang digunakan bisa mencapai setengah kilogram atau bahkan ratusan cabe kecil.
