TRENGGALEK PEDIA - Apa itu Badai Sitokin yang dialami Deddy Corbuzier, kemudian bagaimana ciri-ciri badai Sitokin dan cara menanganinya.
Badai Sitokin adalah salah satu ciri kompilasi yang dapat dialami pasien Covid-19.
Penderita Covid-19 patut mewaspadai apabila mengalami ciri-ciri Badai Sitokin, karena harus segera ditangani secara intensif.
Dikutip dari laman Alodokter, menurut dr Sienni Agustis, Badai Sitokin bisa menyebabkan organ penderita mengalami gagal fungsi bahkan berpotensi kematian bila dibiarkan begitu saja.
Sitokin sebenarnya adalah sebuah protein yang punya peran pada sistem kekebalan tubuh.
Pada kondisi normal, Sitokin justru bantu sistem imun agar bisa koordinasi dengan baik saat melawan virus atau bakteri.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Kena Badai Sitokin, Azka 'Covid-kan' Diri Untuk Temani Sang Ayah
Namun jika produksinya berlebihan Sitokin malah berbalik merusak fungsi organ tubuh. Hal ini dikenal sebagai Badai Sitokin.
Kemudian, apa saja gejala Badai Sitokin yang pernah dialami Deddy Corbuzier.
Gejala Badai Sitokin Pasien COVID-19
Dikutip dari laman Alodokter, berikut gejala Badai Sitokin yang dialami pasien Covid-19:
- Demam dan sesak napas selama seminggu
- Kedinginan hingga menggigil
- Kelelahan yang berat
- Tungkai membengkak
- Sering mual dan muntah
- Nyeri pada otot dan persendian
- Sakit kepala yang mengganggu
- Muncuk ruam di kulit
- Batuk-batuk
- Napas cenderung cepat
- Tubuh kejang-kejang
- Bingung dan berhalusinasi
- Tekanan darah yang sangat rendah
- Ada penggumpalan darah
Penanganan Gelaja Badai Sitokin
Adapun penanganan Badai Sitokin kepada pasien Covid-19 agar tidak berujung kematian, sebagai berikut:
- Pasien Covid 19 perlu perawatan intensif di ICU.
- Pantau secara rutin tekanan darah, pernafasan, denyut nadi, dan suhu tubuh secara intensif
- Pasang mesin ventilator
- Beri cairan obat melalui infus
- Pantau kadar elektrolit
- Pencucian darah
- Beri obat anakinra atau tocilizumab guna hambat aktivitas sitokin.
Tidak semua penanganan dibutuh oleh pasien Covid-19. Perlu peninjauan lebih lanjut oleh petugas kesehatan untuk menentukan metode penanganan yang tepat.