TRENGGALEKPEDIA.COM - Apakah kamu pernah merasa lebih dewasa dibandingkan dengan teman sebaya kamu?
Atau mungkin justru malah sebaliknya? Merasa lebih kecil dan kekanak-kanakan?
Ketahuilah, perasaan ini bukan cuman kamu yang rasa. Ini disebut dengan usia emosional, di mana hal ini tidak bisa diukur dengan menghitung tahun lahir siapa yang lebih dahulu maka lebih dewasa.
Dalam hidup, kita pasti seringkali mengalami konflik. Entah itu konflik dengan teman kita, dengan partner kerja, dengan orangtua, pasangan, atau bahkan konflik dengan diri kita sendiri.
Hal ini sering terjadi karena kita tidak mampu mengontrol emosi diri kita sendiri, seperti meluapkan emosi dengan berbicara yang kemudian mencetuskan kata-kata yang dapat menyakiti hati lawan bicara, atau bahkan sikap yang juga menyakiti secara fisik.
Baca Juga: Tips Cepat Untuk mengendalikan Amarah
Akhirnya setelah kita melakukan hal negatif yang tidak bisa terkontrol tersebut membuat kita berpikir dan bertanya-tanya "kenapa ya aku ngga mikir dulu, kenapa ya aku tadi ngomong gitu, kenapa ya aku tadi bertindak begini dan begitu," dan sebagainya.
Hal ini adalah suatu yang wajar, masalahnya terletak pada pengelolaan emosi.
Dilansir dari akun 1% (satu persen), menuturkan beberapa cara untuk meningkatkan kecerdasan emosi (emotional intelligence).