Warung Tertinggi di Indonesia, Lokasinya di Puncak Gunung Lawu, Pernah Tembus 300-an Pembeli dalam Sehari

- 27 Februari 2024, 12:00 WIB
Warung Tertinggi di Indonesia, Lokasinya di Puncak Gunung Lawu, Pernah Tembus 300-an Pembeli dalam Sehari
Warung Tertinggi di Indonesia, Lokasinya di Puncak Gunung Lawu, Pernah Tembus 300-an Pembeli dalam Sehari /dok/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Gunung Lawu, salah satu gunung api aktif yang menjulang di Pulau Jawa, bukan hanya menjadi destinasi wisata alam yang menawan, tetapi juga menyimpan sebuah tempat legendaris yang tak terlupakan: Warung Mbok Yem.

Terletak di ketinggian 3.150 Mdpl, Warung Mbok Yem yang juga dikenal sebagai Wak Yem, menjadi satu-satunya warung tertinggi di Indonesia.

Namanya telah menjadi ikon di antara para pendaki Gunung Lawu, menawarkan lebih dari sekadar makanan dan minuman, tetapi juga tempat istirahat dan perlindungan di tengah perjalanan yang melelahkan.

Baca Juga: 5 Warung Legendaris di Ngawi, Murah Meriah, Makanannya Banyak Dicari! Ada Nasi Pecel Lethok Mbah Jan yang Khas

Mbok Yem, wanita berusia 80 tahun pemilik warung ini, memiliki kisah yang menginspirasi.

Rumahnya berada di Dukuh Dagung, Desa Gonggang, Kabupaten Magetan, sekitar satu jam perjalanan menggunakan motor dari puncak Gunung Lawu.

Awalnya, Mbok Yem adalah seorang pencari akar-akaran untuk jamu sejak tahun 1980-an.

Namun, interaksinya dengan para pendaki Gunung Lawu menginspirasinya untuk mendirikan warung ini.

Dari seorang yang dulu di kaki Gunung Lawu untuk mencari nafkah, kini Mbok Yem telah membuka warung yang menjadi tempat singgah bagi ratusan pendaki setiap harinya.

Baca Juga: Maknyus! Ini 7 Warung Nasi Pecel Legendaris di Madiun, Nikmatnya Tiada Dua

Warung ini tidak hanya menyajikan makanan seperti soto, pecel, nasi goreng, mie goreng, dan mie kuah dengan harga terjangkau, tetapi juga menawarkan tempat perlindungan bagi pendaki yang membutuhkan.

Perjalanan ke Warung Mbok Yem bukanlah hal yang mudah. Memerlukan waktu pendakian sekitar 8 hingga 10 jam dari Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dengan medan yang curam dan cuaca yang ekstrem.

Namun, bagi para pendaki dengan stamina tinggi, pengalaman mencapai puncak Gunung Lawu dan menikmati hidangan khas Mbok Yem seperti pecel menjadi sesuatu yang tak terlupakan.

Baca Juga: Warung Nasi Pecel Legend di Trenggalek Ini Penyajiannya Menggunakan Piring Bambu dan Buka Tengah Malam

Meskipun usianya telah lanjut, Mbok Yem tetap setia melayani para pendaki dengan penuh dedikasi. Walau tidak lagi mampu mendaki sendirian, keberadaannya di warung ini tetap menjadi pilar bagi banyak orang.

Di tengah suhu dingin yang mencapai minus 5 derajat Celsius, Mbok Yem dan warungnya tetap menjadi mercusuar bagi mereka yang mencari perlindungan dan kehangatan di puncak Gunung Lawu.

Dari tungku kayu bakar hingga pasokan listrik yang menggunakan tenaga genset, Warung Mbok Yem tidak hanya menjadi tempat makan, tetapi juga menjadi rumah bagi para pendaki Gunung Lawu.

Baca Juga: Alamat 5 Rekomendasi Warung Bakso Terenak di Madiun 2024, Sudah Teruji Bikin Nagih dan Kembali Lagi

Atmosfer yang hangat dan ramah dari Mbok Yem dan stafnya membuat pendaki merasa seperti di rumah sendiri di tengah perjalanan yang melelahkan.

Bagi banyak pendaki, mencapai Warung Mbok Yem bukan hanya sekadar tujuan, tetapi juga merupakan bagian dari petualangan yang membanggakan.

Dengan cita rasa masakan yang autentik dan pemandangan alam yang menakjubkan, Warung Mbok Yem tetap menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang menjelajahi keindahan Gunung Lawu.***

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah