Meskipun demikian, Riza yakin jika hal tersebut tidak akan terjadi. Karena BST di Jakarta disalurkan secara non tunai melalui ATM.
“Terkait bansos dipotong, sekali lagi, tidak mungkin bansos dipotong, kenapa? Karena yang jadi kewajiban pemprov kami sampaikan APBD melalui Bank DKI langsung masuk ke ATM," ujarnya.
"Jadi, tidak mungkin ada pemotongan karena itu langsung ke ATM masing-masing dan tidak berkurang satu perak pun,” imbuhnya.
Jika masyarakat ingin melaporkan, kata Riza, dapat askes melalui call center Dinas Sosial DKI Jakarta ataupun melalui aplikasi JAKI.
Selain itu, Riza meminta supaya masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan saat pengambilan bansos tunai di ATM Bank DKI.
Riza menilai, tersedianya BST ini mampu menggerakkan ekonomi secara meluas, karena lain halnya dengan bantuan sosial (bansos) berupa sembako yang diuntungkan dalam penyediaan bansos terbatas pada perusahaan, produsen sembako, dan distributor.
Baca Juga: AS Mencabut Sanksi Donald Trump Terhadap Jaksa ICC Fotuo Bensouda
Meskipun demikian, keuntungan penyaluran BST bisa diterima bukan hanya pada penerima manfaat, tetapi bagi tempat usaha di sekitarnya.
Sementara itu, baru-baru ini Kementerian Sosial (Kemensos) menekankan bahwa BST yang menjadi instrumen penting memulihkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini, tak akan diperpanjang hingga terakhir April 2021.