Fakta Unik Kemerdekaan Indonesia, Mulai Pidato Soekarno di Film Holliwood hingga Grafity di Era Proklamasi

- 17 Agustus 2021, 15:22 WIB
ILUSTRASI - Puisi Kemerdekaan
ILUSTRASI - Puisi Kemerdekaan /Tangkapan Layar Akun Instagram @hen.hen31/

TRENGGALEK PEDIA- Peringatan Kemerdekaan HUT RI ke-76 menjadi momentum bagi rakyat Indonesia untuk mengenang kembali sejarah perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa. 

Ternyata ada banyak peristiwa-peristiwa unik dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia yang tidak banyak diketahui orang.

Buat kamu para milenial, kira-kira apakah kamu sudah tahu beberapa peristiwa unik yang terjadi seputar Kemerdekaan RI ini? 

Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa peristiwa unik terkait sejarah Kemerdekaan RI:

1. Pidato Bung Karno Pernah Menginspirasi Judul Film Hollywood. 

Pada Momen Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1964. Bung Karno menyampaikan pidato berjudul "Tahun Vivere Perilocoso", yang berarti tahun penuh bahaya. 

Siapa sangka, bahwa pidato tersebut dijadikan ide judul film holliwood , yakni "The Year of Living Dangerously" Tahun 1984.

Baca Juga: Twibbon 17 Agustus 2021, HUT RI Ke 76 ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’ MERDEKA!

Film yang dibintangi aktor Mel Gybson ini menceritakan tentang pengalaman wartawan Australia yang ditugaskan di Indonesia menjelang peristiwa pemberontakan G30S PKI pada tahun 1965.

Sayangnya, film yang memenangkan Piala Oscar ini dilarang ditayangkan di Indonesia.

2. Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pernah disembunyikan di bawah pohon agar tidak direbut tentara jepang.

Setelah Upacara Proklamasi 17 Agustus tahun 1945. Frans Mendoer, seorang fotografer yang mengabadikan momen tersebut sempat didatangai tentara jepang. 

Namun berkat akal cerdiknya, Frans Mendoer berhasil menyembunyikan foto bersejarah tersebut dari rampasan tentara Jepang.

Roll negatif foto tersebut disembunyikan dengan cara ditanam di bawah pohon halaman kantor harian Asia Raja. 

Frans kemudian berbohong kepada tentara jepang dengan mengatakan bahwa roll foto tersebut sudah dibawa oleh barisan pelopor.

3. Bahan Kain Bendera Sang Saka Pusaka Merah Putih diantarkan oleh perwira Jepang bukan dari kain seprai dan tenda warung soto. 

Beberapa tahun belakangan beredar kabar bahwa bendera Pusaka Merah Putih terbuat dari kain sprei dan tenda warung soto. 

Hal ini berkebalikan dengan apa yang tertulis dalam buku Catatan Kecil Bersama Bung Karno, Volume 1, yang terbit tahun 1978.

Dalam buku tersebut, Fatmawati, Istri Bung Karno mengaku bahwa bahan kain bendera merah putih diantarkan oleh seorang perwira jepang. 

Pemberian kain itu wujud janji Perdana Menteri Koiso Jepang yang akan memberikan kemerdekaan Indonesia kelak di kemudian hari.

4.Rekaman Suara Pembacaan Teks Proklamasi yang disiarkan pada malam kemerdekaan bukan suara Sukarno

Banyak orang yang tidak tahu bahwa siaran rekaman suara pembacaan Teks Proklamasi ternyata bukan suara IR Soekarno.

Hal ini dikarenakan ada gangguan teknis sehingga rekaman pembacaan teks proklamasi yang orisinal tidak terekam.

Bung Karno kemudian baru bisa mengulangi lagi pembacaan teks proklamasi pada tahun 1951, enam tahun setelah proklamasi. 

Adapun pembacaan proklamasi yang disirakan pemancar khusus RRI pada 17 Agustus 1945 malam adalah suara Yusuf Ronodipuro, bukanlah rekaman suara Bung Karno.

5. Palestina, negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia setahun sebelum proklamasi. 

Setahun sebelum Presiden Bung Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, negara Palestina ternyata sudah mengakui secara de facto kemerdekaan negara Indonesia. 

Dalam sejarah tercatat bahwa Palestina mengakui kemerdekaan Indonesia sejak tanggal 6 September 1944.

Seorang tokoh besar di Palestina, Syekh Muhammad Amin Al Husaini menjadi tokoh yang berjasa dalam menyebarkan pengakuan tersebut ke seluruh negara islam. . 

Bahkan Palestina juga menjadi pelopor negara-negara di Timur Tengah untuk mengakui kemerdekaan negara Indonesia.

6. Naskah Proklamasi pernah ditemukan di tempat sampah. 

Anda pasti tidak pernah menyangka bahwa naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan RI pernah ditemukan di tempat sampah. 

Kondisi menjelang Proklamasi Kemerdekaan yang masih diawasi oleh tentara jepang , menjadikan naskah tulisan tangan Bung Karno yang ditandatangani Moh Hatta tidak bisa disimpan oleh pemerintah. 

B.M Diah, adalah seorang wartawan yang berhasil menyimpan naskah tersebut. 

Naskah asli tersebut ditemukan oleh B. M Diah di keranjang sampah, rumah Laksamana Maeda pada dini hari, 17 Agustus 1945 . 

Setelah sekitar 46 tahun, barulah dia memberikan naskah tersebut ke Presiden Soeharto.

7. Grafiti pernah jadi salah satu media penyebaran pesan kemerdekaan. 

Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dalam sejarah, ternyata tentara Jepang masih berada di Indonesia. 

Rakyat Indonesia terpaksa melakukan penyebaran berita terkait Proklamasi Kemerdekaan RI secara sembunyi-sembunyi. 

Selain lewat selebaran dan mulut kemulut, ternyata grafiti pernah digunakan rakyat Indonesia pada saat itu untuk menyuarakan pesan pesan prokamasi. 

Grafiti tersebut dicoretkan pada tembok umum, gerbang kereta hingga pada trem-trem yang ada di pusat kota.***

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah