Network
TRENGGALEKPEDIA.COM – Perkembangan harga sawit mengalami penurunan drastis pada bagian tandan buah segar atau yang lebih dikenal dengan sebutan TBS.
Hal tersebut akibat imbas diterapkannya kebijakan domestic market obligation (DMO) menggunakan harga khusus domestic price oblogation (DPO) sejak Kamis, 27 Januari 2021.
Asosiasi Petani Sawit Indonesia (Apkasindo) melaporkan adanya temuan penurunan harga tandan buah segar yang cukup drastis.
Kebijakan DMO dan DPO ini sangat berpotensi menekan harga TBS. Apabila harga TBS jatuh, maka sudah dipastikan selain mengalami kerugian, para petani menjadi enggan mengelola perkebunan sawitnya.
Baca Juga: Harga Minyak Sedang Meroket, Perhatikan Trik Berikut Agar Penggunaannya Lebih Hemat
Tidak sampai di situ, keengganan petani untuk tidak memanen tandan buah dengan segera akan terjadi.
Sebelum diterapkannya DMO, harga tandan buah segar bisa mencapai harga Rp3.520 per kilogramnya.
Sedangkan saat DMO telah diterapkan harga tandan buah segar turun drastis seharga Rp2.550 per kilogramnya.
Apkasindo telah berhasil mengidentifikasi penurunan harga hingga mencapai 27,5 persen yang terjadi di 16 provinsi perkebuan sawit milik petani.
