Awal Mula Semangka Menjadi Salah Satu Simbol Gerakan untuk Membela Palestina

3 November 2023, 13:51 WIB
Awal Mula Semangka Menjadi Salah Satu Simbol Gerakan untuk Membela Palestina /Tangkapan layar Instagram @nurazisk/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Akhir-akhir ini banyak sekali yang memposting lambang semangka di sosial media. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya korban jiwa di Gaza akibat serangan militer israel. Protes anti-Israel ini semakin memanas akibat serangan yang banyak ditujukan kepada warga sipil. Bukan hanya itu, anak-anak pun saat ini juga menjadi korban akan keganasan militer.

Berkisar antara 3.500 anak yang telah dilaporkan meninggal dan lebih dari 6.800 anak mengalami  luka-luka. Tercatat hingga saat ini sedikitnya 8.700 orang telah terbunuh akibat konfil Hamas dengan Israel ini. Banyak saat ini warganet membuat postingan menggunakan lambang semangka. Semangka tampaknya menjadi icon untuk mewakili perjuangan warga palestina.

Lalu apa yang melatar belakangi semangka menjadi simbol perjuangan Palestina tersebut?.

Awal mula semangka menjadi simbol perlawanan Palestina adalah karena larangan mengibarkan bendera untuk seluruh warga Palestina. Semangka yang memiliki warna yang hampir sama dengan bendera palestina yaitu, merah, putih, hitam, dan hijau dianggap menjadi salah satu alternatif pengganti bendera Palestina.

Walau begitu, jauh sebelumnya, penggunaan semangka sebagai simbol perlawanan rakyat Palestina sudah ada dalam sejarah yang panjang. Awalnya, ini dimulai sejak tahun 1967, saat meletusnya Perang Enam Hari antara Israel dan negara-negara tetangga, termasuk Mesir, Suriah, dan Yordania.

Pemerintah Israel pada waktu itu mengharamkan pengibaran bendera Palestina di wilayah yang dikuasai oleh Israel, dan pelanggaran ini dianggap sebagai tindakan melanggar hukum. Tetapi rakyat Palestina tidak tinggal diam. Mereka mencari cara untuk tetap menyuarakan dukungan terhadap negara mereka tanpa membawa bendera Palestina.

Akhirnya, mereka menemukan kesamaan antara semangka dengan bendera Palestina. Kesamaan ini terletak pada tampilan irisan semangka, yang memiliki buah berwarna merah cerah, kulit hijau-putih, dan bintik-bintik hitam pada bijinya. Dengan kesamaan ini, rakyat Palestina mulai menggunakan semangka sebagai simbol bendera Palestina saat mereka berdemonstrasi menentang pendudukan Israel di Tepi Barat dan Gaza. Hingga tahun 1993, larangan Israel terhadap bendera Palestina tidak berlaku lagi berdasarkan hukum ketika Perjanjian Oslo melonggarkan sejumlah pembatasan terhadap warga Palestina di wilayah Israel.

Meskipun demikian, para pemimpin Israel sering kali menolak pengibaran bendera Palestina selama protes. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, misalnya, menganggap kehadiran bendera Palestina dalam konteks protes sebagai bentuk "provokasi. Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, bahkan memberikan wewenang kepada polisi dan Pasukan Pertahanan Israel untuk menghapus gambar semangka.

Ia juga mengklaim bahwa pengibaran bendera Palestina merupakan dukungan terhadap tindakan terorisme. Oleh karena itu, meskipun secara hukum pengibaran bendera Palestina diperbolehkan, rakyat Palestina seringkali lebih memilih menggunakan semangka sebagai simbol perlawanan mereka, untuk menghindari sensor atau stigma sebagai penganut terorisme.

Alasan lainya adalah karena buah semangka juga melambangkan identitas dan budaya negara Palestina. Tanaman semangka juga bisa ditanam di seluruh Palestina baik dari Gaza sampai Jenin. Selain itu semangka juga terkenal di sana sebagai bahan masakan yang banyak diolah, misalnya dengan cara dipanggang, direbus, dapat pula disajikan dengan roti.

Selain itu untuk saat ini banyak sekali media yang memfilter berita-berita mengenai konflik yang terjadi di sana. Banyak dari mereka yang bersuara mengenai isu Palestina dan Israel terfilter dan cenderung mengarah ke fakta yang salah. Sering kali di beberapa media sosial mengalami pembekuan akun dan membuat algoritma untuk menekan segala bentuk dukungan terhadap Palestina.

Maka dari itu pendukung Palestina mulai menggunakan simbol unik seperti semangka ini untuk menghindari banned. Dengan semakin meluasnya penggunaan semangka sebagai simbol perjuangan Palestina, kita dapat melihat bahwa buah semangka bukan hanya menjadi ikon visual, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi rakyat Palestina.

Semangka telah menjadi lambang perlawanan terhadap penindasan dan pendudukan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Dalam situasi konflik yang kompleks dan ketidaksetaraan media, penggunaan semangka juga menjadi cara untuk menghindari pembatasan dan sensor di media sosial. Dengan demikian, semangka mewakili semangat perlawanan dan identitas budaya yang kuat bagi rakyat Palestina.***

Editor: Dani Saputra

Terkini

Terpopuler