Kleptomania sendiri merupakan gangguan pengendalian impuls, yang ditandai dengan adanya kelainan yang berkaitan dengan kendali diri secara emosional atau perilaku.
Seseorang dengan gangguan pengendalian impuls memiliki kesulitan menahan godaan atau dorongan untuk melakukan hal yang berlebihan atau berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Kleptomania bisa mulai terbentuk di masa remaja, tetapi terdapat pula yang menderita gangguan jiwa ini setelah dewasa.
Meski begitu penyebab seseorang bisa menderita kleptomania belum diketahui secara pasti. Kondisi ini diperkirakan terbentuk akibat adanya perubahan komposisi kimia di dalam otak.
Perilaku impulsif ini muncul diduga akibat gangguan zat kimia di otak, seperti menurunnya kadar serotonin atau hormon yang bertugas mengatur emosi, ketidakseimbangan sistem opioid otak yang mengakibatkan keinginan untuk mencuri tidak bisa ditahan, serta terjadi pelepasan dopamin, yang menjadikan pelaku merasa senang atas perbuatannya dan cenderung ketagihan.
Kendati demikian, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kleptomania, di antaranya adalah riwayat keluarga, penyakit mental, hingga jenis kelamin
Kleptomania mungkin bisa terjadi pada seseorang dari keluarga yang menderita kleptomania, pecandu alkohol, atau pengguna narkoba.
Faktor dari penyakit mental adalah lantaran penderita kleptomania bisa jadi juga mengalami gangguan mental lain, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian.