Asal Muasal Munculnya Kopi, Komoditas yang Menguasai Dunia  

10 Juni 2022, 11:39 WIB
Ilustrasi Kopi sebagai komodias yang kuasai dunia /Pixabay/Kr sav/

 

TRENGGALEKPEDIA.COM - Berbagai literatur yang membahas tentang kopi, menyampaikan bahwasannya tanaman kopi berasal dari Abyssinia.

Sebuah nama daerah di Afrika yang saat ini mencakup wilayah negara Ethiopia dan Eritrea, namun belum bisa diketahui bagaimana orang Abyssinia memanfaatkan kopi.

Kopi disajikan sebagai minuman pertama kali oleh rakyat Arab. Biji kopi dari Abyssinia ini di bawa oleh para pedagang Arab ke Yaman dan memulai menjadikan kopi sebagai komoditas komersial.

Baca Juga: Viral Tren Pocky TikTok, Apa itu? Begini Asal Mula Tren Pocky Lengkap dengan Cara Membuatnya

Dimasa awal bangsa Arab memonopoli perdagangan biji kopi, mereka memegang kendali lewat Pelabuhan Mocha, sebuah kota yang terletak di Yaman.

Setelah itu pedagangan biji kopi selepas dari Yaman lanjut di jual ke Eropa pada saat itu.

Sampai pada saat itu Kota Mocha menjadi salah satu lintas perdagangan yang padat dalam menjual biji kopi.

Sampai akhirnya kebanyakan orang Eropa menyebut kopi dengan nama mocha seperti yang kita ketahui saat ini.

Memasuki abad ke-17 orang-orang Eropa memulai mengembangkan bisnis sendiri dengan racikan kopi, membuat lahan kopi sendiri dan membuat minuman mereka sendiri yang memiliki khas yang berbeda-beda.

Akan tetapi lambat laun mengalami kerugian dikarenakan iklim yang tidak mendukung untuk ditanami kopi.

Kemudian mereka memulai menanami kopi di tanah jajahanannya yang tersebar di seluruh pelosok bumi.

Kerja mereka membuahkan hasil yang cukup signifikan dan hebatnya orang-orang Eropa berhasil menggeser dominasi orang Arab dalam memproduksi kopi.

Masuknya Kopi di Indonesia

Masuknya kopi ke nusantara tak lepas dari pengaruh kolonialisme Belanda. Dimulai pada tahun 1696 oleh Belanda memulai penyebaran kopinya.

Pada masa itu bibit pertama kali yang dibawa Belanda adalah biji kopi dari Malabar, India, ke pulau Jawa.

Baca Juga: Potret Rizwan Njan Putra ke-3 Sule, Ikuti Jejak Karier Sang Ayah Menjadi Host

Bibitnya sendiri berasal dari Yaman. Gubernur dari Belanda yang ada di Malabar, India berinsiatif mengirimkan bibit kopi mereka ke gubernur lain yang bertugas di Batavia, yang sekarang ini bernama Jakarta.

Bibit kopi tersebut dikenal dengan sebutan Arabica. Sayangnya, percobaan pertama gagal total karena seluruh pabrik dihancurkan oleh gempa bumi dan banjir.

Tapi mereka tidak mau menyerah, upaya kedua dilakukan pada tahun 1699. Serutan kopi Kali juga dikirim dari Malabar, India.

Kemudian pada tahun 1706, hasil tanaman kopi pertama di pulau Jawa dikirim ke Kebun Raya Amsterdam untuk dipelajari.

Dan menurut hasil penelitian, kopi ini memiliki kualitas yang sangat baik dan berpotensi untuk diperdagangkan secara global.

Sejak itu, Belanda memutuskan untuk memperluas perkebunan kopi mereka ke bagian lain Nusantara.

Tidak hanya di Jawa, perkebunan kopi telah dibuka di beberapa daerah di Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi, Bali dan Papua.

Tahun 1878 adalah waktu yang buruk bagi pabrik kopi, tanaman kopi terserang penyakit karat daun atau Hemileia vastatrix.

Hampir semua perkebunan kopi dataran rendah terkena penyakit tersebut, rata-rata kopi yang ada saat itu adalah Arabica.

Baca Juga: Jadwal Piala Presiden 2022: Head to Head Arema vs PSM Makassar, Sabtu 11 Juni 2022

Untuk mencegah hama ini merusak bisnis kopi, Belanda telah memperkenalkan kopi Liberia yang diharapkan lebih tahan dan tahan terhadap karat daun.

Liberika menjadi donna utama karena kemampuannya menggantikan Arabika, harga kopi ini juga tidak kalah dengan kopi Arabika di pasar Eropa.

Namun, kemuliaan ini tidak berlangsung lama, karena Liberica juga terkena karat daun dan gagal panen.

Kemudian pada tahun 1907, Belanda kembali menghadirkan kopi Robusta. Robusta lebih tahan terhadap karat daun, terutama di perkebunan kopi dataran rendah.

Pada tahun 1945, seluruh perkebunan kopi diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia, menjadi salah satu komoditas terbesar negara.***(Ida Kurniawati)

Editor: Dani Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler