Berikut Asal-Usul Pura Besakih, Pura Terbesar di Bali yang Terletak di Sebelah Timur Bali

- 15 Juni 2022, 06:10 WIB
Berikut Asal-Usul Pura Besakih, Pura Terbesar di Bali Yang Terletak di Sebelah Timur Bali
Berikut Asal-Usul Pura Besakih, Pura Terbesar di Bali Yang Terletak di Sebelah Timur Bali /MariaHZ/Pixabay

TRENGGALEKPEDIA.COM - Pura Besakih merupakan pura terbesar di Bali. Terdapat asal-usul tentang Pura Besakih yang jarang diketahui orang-orang.

Pura Besakih terletak di Kabupaten Karangasem, Bali. Bisa dibilang Pura Besakih terletak di Bali bagian timur.

Dikutip dari kanal youtube I Made Puji Astawa, asal mula pura Besakih didirikan oleh Rsi Markandya, seorang Yogi dari India yang tinggal di Jawa Timur tepatnya di Gunung Rawung.

Karena beliau memiliki ilmu batin, kesucian rohani, dan juga kecakapan dan kebijaksanaan maka beliau diberi julukan Bhatara Giri Rawang oleh rakyat sekitar.

Baca Juga: Mari Mengenal Keunikan Bali Dari Segi Adat Pernikahannya

Selain itu beliau rupanya juga adalah seorang petapa. Beliau bertapa di Gunung Demulung, sekian waktu kemudian beliau bertapa di Gunung Hyang Dieng di Jawa Tengah.

Saat sekian lama bertapa, beliau pun mendapatkan wahyu dari Tuhan agar merabas hutan di Pulau Dawa atau dikenal dengan Bali untuk kemudian dibagi-bagikan kepada para pengikutnya.

Beliau dan para pengikutnya yang berjumlah 8000 orang pun datang ke Bali dengan membawa perlengkapan yang mereka perlukan.

Sesampainya di Bali beliau memerintahkan para pengikutnya untuk merambas hutan. Dahulu kala daerah Bali adalah kawasan hutan belantara yang ditumbuhi pepohonan dan semak belukar.

Selain itu dahulu kala pulau Bali dan pulau Jawa belum terpisah seperti sekarang bisa dibilang saat itu belum ada selat Bali.

Perambasan hutan pun tidak dilalui dengan upacara sakral terlebih dahulu sejak sekian lama mereka merambas hutan dan hal itu membuat Sang Maha Kuasa murka.

Murkanya Sang Maha Kuasa menyebabkan para pengikut Rsi Markandya banyak yang sakit bahkan meninggal dunia.

Rsi Markandya sangat sedih dan memerintahkan pengikutnya untuk menghentikan perambasan hutan. Beliau akhirnya mengajak para pengikutnya untuk kembali ke Jawa dengan hati yang sedih.

Beliau pun kembali ke tempat pertapaannya dan memohon petunjuk kepada Yang Maha Kuasa untuk sekian lama.

Setelah sekian lama berada di tempat pertapaan Rsi Markandya kembali berniat melanjutkan perambasan di hutan.

Beliau pun berangkat kembali ke pulau Bali di hari baik dengan para pengikutnya berjumlah 4000 orang yang berasal penduduk yang mendiami lereng Gunung Rawung.

Demikian asal-usul pura Besakih, pura yang dikenal sebagai pura terbesar di Bali.***

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah