Network
Kabar tersebut bermula dari laporan dokumen dari kabel diplomatik AS yang dibocorkan oleh situs Wikileaks.
Dokumen tersebut dikirimkan ke Washingkon pada Januari 2010 yang berisi percakapan dari tiga orang yang diduga adalah petinggi negara.
Ketiganya adalah kepala dewan rahasia, Jenderal Prem Tinsulanonda, mantan perdana menteri, Anand Panyarachun, dan Kepala Udara Marshall Siddhi Savetsila.
Menurut laporan BBC, Dikatakan ketiganya memiliki komentar yang cukup negatif tentang putra mahkota dan dua dari mereka - sambil menegaskan bahwa putra mahkota akan menjadi raja - menyiratkan bahwa negara akan "lebih baik jika pengaturan lain dapat dibuat".
Meskipun begitu, sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak kerajaan.
Baca Juga: Diduga Galau, Reza Arap Hapus Postingan Instagram dan Pasang Foto Profil Artis Korea
Pasalnya, menurut juru bicara kementrian luar negeri saat itu, Thani Thongpakdi, kerajaan Thailand disebut tidak perlu melakukan menkonfirmasi.
"Mengenai dokumen yang telah dirilis oleh Wikileaks secara umum, Thailand tidak dalam posisi untuk mengkonfirmasi keakuratan atau keaslian dokumen tersebut karena tidak dikeluarkan oleh kami," katanya.
Oleh karena itu, sampai saat ini, dugaan mengenai raja Thailand yang mengidap penyakit HIV masih menjadi misteri.***
