Ditanya Tentang Xenofobia, Musik, dan Maskulinitas, RM BTS: Ada Sisi Terang, Selalu Ada Sisi Gelap

13 Mei 2021, 21:48 WIB
Leader BTS, RM ditanya tentang xenofobia, musik, dan maskulinitas. /Koreaboo.

TRENGGALEKPEDIA.COM - Baru-baru ini, Rap Monster (RM) member grup Boy Band Korea Selatan, terlibat wawancara dengan Rolling Stone.

Dalam wawancara ini, RM membahas xenofobia dan maskulinitas, yakni dua masalah penting yang mempengaruhi BTS tidak hanya sebagai musisi, tetapi sebagai individu.

Saat membahas masa depan utopia dan distopia dalam konteks dunia saat ini, dunia yang penuh dengan kekerasan dan diskriminasi anti-Asia, RM memilih untuk mengakui kegelapan sambil melihat ke arah cahaya.

Baca Juga: 6 Drama Korea yang Dibintangi Kim So Hyun, Ada River Where the Moon Rises hingga Radio Romance

Menurut RM, ini adalah pertanyaan yang sangat serius dan dalam.

RM mengatakan, sekarang, tentu saja utopia tidak ada.

"Ada sisi terang, akan selalu ada sisi gelap. Cara kita berpikir adalah bahwa segala sesuatu yang kita lakukan, dan keberadaan kita sendiri, berkontribusi pada harapan untuk meninggalkan xenofobia ini, hal-hal negatif ini, di belakang," kata RM.

BTS berharap orang-orang yang berjuang melawan diskriminasi akan "menarik energi dan kekuatan" dari BTS.

Baca Juga: Ramalan Shio Besok Jumat, 14 Mei 2021: Shio Ular Jangan Ragu, Shio Monyet Segera Praktikan Ide Anda

RM juga menunjukkan bahwa masih ada kebaikan yang bisa ditemukan pada 'orang (asing) yang sangat menerima'.

Leader BTS ini mengatakan, tak hanya dirinya, tetapi member BTS juga berharap bahwa orang-orang minoritas akan mendapatkan energi dan kekuatan dari keberadaan grup Korea Pop (K-pop) yang mendunia ini.

"Ya, memang ada xenofobia, tetapi ada juga banyak orang yang sangat menerima. Fakta bahwa kami telah menghadapi kesuksesan di Amerika Serikat sangatlah berarti," ujar RM.

Bahkan, lanjutnya, di puncak ketenaran global mereka, setelah menerima nominasi GRAMMY dan menjadi salah satu artis paling dicari di planet ini, BTS masih menghadapi hambatan di barat (negara bagian).

Baca Juga: Joy Red Velvet akan Debut sebagai Solois pada Mei Mendatang

Meskipun menjadi hit nomor satu, single BTS bertajuk 'Life Goes On', tidak banyak diputar di radio di Amerika Serikat (AS), karena liriknya hampir seluruhnya berbahasa Korea.

Meski begitu, RM tetap positif. "Jika mereka merasakannya, saya pikir mereka akan berubah. Hambatannya masih runtuh. Itu terus berlanjut dan terus," ucapnya.

Selain xenofobia dan diskriminasi, RM juga menyinggung maskulinitas dan bagaimana BTS mendekati konsep 'ketinggalan zaman' ini.

"Label tentang apa itu maskulin, adalah konsep yang ketinggalan jaman. Bukan niat kami untuk memecahnya," tuturnya.

"Tapi jika kami membuat dampak positif, kami sangat bersyukur. Kita hidup di zaman di mana kita tidak boleh memiliki label-label itu atau memiliki batasan-batasan itu," pungkasnya.***

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Sumber: Koreaboo

Tags

Terkini

Terpopuler