Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Kisah ini dimulai tatkala Kevin Julio (Bodo Saputra) kembali ke kampung halamannya. Setelah sekian lama hidup di kota yang seringkali terendam banjir.
Namun, hidup di kampumg ternyata tak seharmonis apa yang ia impikan setelah dari kota.
Pada suatu pagi di depan rumah, tampak Bodo sudah dimarahi ibunya.
“Bodo kamu kan malu-maluin ibu, Ibu udah malu sama kamu,” jeritnya sambil memukul punggung Bodo.
Hal ini tak lain sebab kepulangan Bodo yang tak membuahkan hasil apapun dari kota
“Harta benda ibu itu abis sama kamu; sawah ibu, kambing ibu,” lanjut ibu Bodo.
Padahal, Bodo adalah seorang anak kepala desa yang sebenarnya, sudah digadang untuk menjadi kepala desa selanjutnya menggantikan ayahnya.
“(Coba) Dari dulu aja kamu di sini, jadi Kades nurutin cita-cita bapak kamu. Jadi kades lebih terhormat,” serang ibu Bodo sambil terus memukulinya.
Cerita pun berlanjut, pada siang hari, ketika Bodo baru saja berkeliling mengamati lingkungan sekitar masyarakatnya, Bodo tiba-tiba dibuat berhenti dengan adanya kepulan asap pekat hasil bakar-bakar sampah rumah.
“Assalmu’alaikum Pak Muhidin, ini kenapa pada bakaran sampah begini, kan jadi polusi?” Tanya Bodo pada seorang bapak yang ada di situ.
“Ealah lu Do, nih sampah kalau kagak dibakar mau diapain? dimakan ya kagak bisa,” jawab pak Muhidin
“Terus mau di ape? Dibuang sembarangan? ntar nyangkut di kali, banjir, gua lagi yang disalahin,” celetuknya kemudian.
“Sampah-sampah kayak gini, bahaya buat lingkungan juga, loh” saut Bodo selanjutnya
Pak Muhidin Makin Kesal dengan pernyataan semacam itu lantas menyambar Dodo, merasa dirinya direndahkan oleh seorang anak kota yang baru saja balik kampong.
“Ealah Do, lu mentang mentang baru balik rantau dari Jakarta lu ye, jadi sok nasehatin gue?” sambar Pak Muhidin.
Tak terima sampai di situ, lantas ia pun menuding Bodo sebagai orang yang sok ikut campur.
“Ribet amat idup lu, urus urusan lu sendiri, Do! jangan ngurusin orangg. Sampah juga sampah gue, bakarnya (juga) di rumah gue,” sebut Pak Muhidin.
Bodo yang dikatai seperti itu, tak pula sadar bahwa kehadirannya tak diinginkan di situ. Ia malah menyoroti hal lain di sekitar rumah pak Muhidin.
“Pak itu si Ali kasian pak,” ujar Bodo sambil menunjuk anak Pak Muhidin yang terbatuk-batuk karena asap sampah.
“Do.. do. sono gih, anak anak gue gua, kagak kenapa-napa dia, usil aje lu! Sambar pak Muhidin sambil mendorong Bodo untuk segera pergi.
Dalam perjalanan pergi itu, Dodo dibuat berhenti oleh sosok wanita bersepeda yang tak lain adalah Tuji. Matanya tak berhenti manatap wanitu itu.
Sampai wanitu itu pun turun dari kendaraannya.
Bagaimanakah kelanjutannya?
Silahkan tonton serial drama Cerita Kita setiap Minggu yang juga ditayangkan Live di Instagram @aksikitaindonesia pada pukul 13.30.***
