Keren! Raket Patah Greysia Polii/Apriyani Rahayu Masuk Museum IOC Swiss, Ini Alasannya

- 4 Agustus 2021, 12:04 WIB
Raket Patah Greysia Polii Apriyani Rahayu Masuk Museum IOC Swiss.
Raket Patah Greysia Polii Apriyani Rahayu Masuk Museum IOC Swiss. /Dok. PBSI/Instagram.com/@greyspolii

TRENGGALEKPEDIA.COM - Kabar terbaru datang dari raket yang dipakai oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Raket yang dipakai Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada Olimpiade Tokyo 2020 bakal masuk museum IOC Swiss.

Hal ini terungkap dari unggahan kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PB PBSI, Bambang Rudianto.

Seperrti diketahui, Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses mempersembahkan mendali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 mewakili kontingen Indonesia.

Ganda putri Indenesia itu mampu mengalahkan pasangan China, Chen Qing Chen/

Baca Juga: Keren! Media Asing Takjub Aksi Ganti Raket Greysia Polii di Final Olimpiade Tokyo 2020

Peristiwa menarik terjadi pada pertandingan tersebut. Greysia Polii sempat berganti raket ketika pertandingan masih aktif.

Dia dengan cekatan mengambil raket di pinggir lapangan, sementara Apriyani Rahayu menghadapi perlawanan dari pasangan China.

Terungkap bahwa Aksi Greysia Polii itu bukan untuk pamer, di mana senar raketnya putus sehingga harus buru-buru diganti.

Namun pertandingan masih aktif, sehingga Greysia Polii harus menggantinya dengan yang baru.

Raket yang digunakan Greysia Polii/Apriyani Rahayu tidak akan ikut pulang ke tanah air. Kedua raket tersebut akan diberikan kepada presiden IOC Swiss, Tomas Back dan akan dikirim ke museum warisan IOC.

Baca Juga: Apriyani Rahayu dan Greysia Polii Memperoleh Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Sejarah Baru untuk Indonesia

Museum Olimpiade di Lausanne Swiss akan memamerkan koleksi yang terkait dengan olahraga dan Olimpiade, baik yang permanen atau sementara.

Museum tersebut dikelilingi sebuah taman yang berisi karya-karya seni bertema olahraga. Museum ini berdiri atas inisiatif Juan Antonio Samaranch pada 23 Juni 1993.

Wajar bila IOC memamerkan raket bersejarah milik Greysia Apriyani/Apriyani Rahayu sebab mereka mencatatkan sejumlah prestasi pada Olimpiade Tokyo 2020.

Pertama, mereka selalu mengungguli perolehan poin. Kedua, mereka menyumbangkan emas bagi kontingen Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.

Dengan begitu, Indonesia kini meraih 5 mendali dengan rincihan 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.

Greysia Polii juga mencatatkan Namanya sebagai pebulutangkis tertua yang meraih emas pada ajang Olimpiade Tokyo.

Dia mendapatkan emas diumurnya 33 lebih 356 hari. Tak pelak, peroleh emas tersebut bakal menjadi kado terindah untuk ulang tahun atlet kelahiran Jakarta 1987 tersebut.***

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah