Berakhir Damai, Pihak Dikta dan Hukum Berikan Klarifikasi Terkait Penggunaan Nama Jeno NCT Secara Ilegal

- 2 Desember 2021, 09:37 WIB
Berakhir Damai, Pihak Dikta dan Hukum Berikan Klarifikasi Terkait Penggunaan Nama Jeno NCT Secara Ilegal
Berakhir Damai, Pihak Dikta dan Hukum Berikan Klarifikasi Terkait Penggunaan Nama Jeno NCT Secara Ilegal /Instagram @diktadanhukum_series

TRENGGALEKPEDIA.COM – Setelah diungkap para pemain series Dikta dan Hukum. Karakter Abun Sungkar menarik perhatian hingga masuk trending topik Twitter Indonesia.

Dalam pengenalan pemain series Dikta dan Hukum, WeTV memperkenalan karakter yang diperankan Abun Sungkar sebagai Jeno.

Tak lama, series Dikta dan Hukum langsung menuai kontroversi di kalangan penggemar NCT. Pasalnya, salah satu karakter di cerita karya Dhia’an Farah menggunakan nama Jeno NCT.

Penggemar NCT (NCTzen) merasa jika penulis memanfaatkan nama Jeno NCT untuk kepentingan pribadinya. Secara tak langsung, NCTzen juga mengatakan bahwa pihak penerbit dan penulis menggunakan nama Jeno secara ilegal.

Merasa dirugikan, nama Jeno NCT langsung menjadi trending topik dunia. Tak hanya fans Indonesia saja yang protes.

Namun, NCTzen luar negeri ikut mengkritik series Dikta dan Hukum terkait penggunaan nama Jeno dalam karakternya.

Kehebohan ini bahkan telah dimuat media Koreaboo, NCTzen meminta pihak penerbit ataupun penulis Dikta dan Hukum mengganti nama karakter tersebut.

Yang sebelumnya, diketahui karakter Dikta juga digambarkan sebagai member Doyoung NCT. Namun, NCTzen tidak mempersalahakan tersebut.

Mereka hanya meminta Dhia’an Farah memilih nama lokal saja untuk menyesuaikan pemain series Dikta dan Hukun. Tanpa embel-embel nama Jeno NCT.

Melihat permasalahan semakin membesar, pihak Dikta dan Hukum akhirnya memberikan klarifikasi terkait penggunaan nama Jeno NCT dalam versi series.

Pihak Dikta dan Hukum meredam kontroversi antara penggemar dengan versi series melalui unggahan Twitter penerbit @Loveableous.

Dalam unggahan tersebut, pihak penerbit dan Dhia’an Farah meminta maaf akibat kontroversi series Dikta dan Hukum.

“Kami, pihak penerbit buku Dikta dan Hukum beserta penulis Dhia’an Farah memberikan perhatian besar atas isu imi dan berdiskusi setiap waktu untuk mencari solusi terbaik.

Penerbit dan penulis meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, karena kami tidak bisa membuat pernyataan tanpa seizin pihak yang sudah mengadaptasi buku Dikta dan Hukum ini ke sinematografi, maka kami butuh waktu untuk solusinya,” diktup Trenggalekpedia dari Twitter @Loveableous pada 2 Desember 2021.

“Mohon maaf atas kekurangan kami yang belum dengan sempurna mempertimbangkan hal sensitif seperti ini di waktu lalu. Kami harap bentuk pertanggungjawaban dari penerbit, penulis, dan bagian yang terkait nantinya adalah jalan terbaik dan tidak merugikan pihak manapun,” lanjutnya.

Sebagai penutup klarifikasi tersebut, pihak penerbit dan penulis Dikta dan Hukum sangat menghargai kritik dan saran terkait series Dikta dan Hukum.***

 

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah