Serikat Pekerja Ancam Lakukan Mogok Kerja Saat Tindakan Keras Myanmar Meningkat

- 8 Maret 2021, 12:02 WIB
Serikat pekerja di Myanmar bersiap melakukan mogok kerja pada hari Senin,8 Maret 2021
Serikat pekerja di Myanmar bersiap melakukan mogok kerja pada hari Senin,8 Maret 2021 /REUTERS TV/REUTERS

Baca Juga: Bisa Terdeteksi Tes PCR dan Swab Antigen, Kemenkes: Virus Corona B117 Lebih Menular

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setidaknya Polisi dan militer telah menewaskan lebih dari 50 orang untuk memadamkan demonstrasi dan pemogokan harian sejak kudeta.

Pemimpin protes Maung Saungkha di Facebook mendesak perempuan untuk menentang kudeta pada hari Senin, sementara Nay Chi, salah satu penyelenggara gerakan Sarung, menggambarkan perempuan sebagai ‘revolusioner’.

“Orang-orang kami tidak bersenjata tetapi bijaksana. Mereka mencoba memerintah dengan ketakutan, tapi kami akan melawan ketakutan itu, ”katanya kepada Reuters.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama Dilihat Singkap Pekerjaan yang Pas Bagi Anda untuk Meraih Sukses

Seorang pejabat dan manajer kampanye lokal dari Liga Nasional Suu Kyi untuk Demokrasi (NLD) Khin Maung Latt meninggal dalam tahanan polisi.

Ba Myo Thein, seorang anggota parlemen yang digulingkan, mengatakan ada laporan memar di kepala dan tubuh Khin Maung Latt yang menimbulkan kecurigaan bahwa dia telah disiksa dengan kejam.

Polisi di Pabedan, tempat Khin Maung Latt ditangkap, menolak berkomentar. Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, militer mengatakan telah menangkap 41 orang pada hari sebelumnya.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Chelsea Islan: Butuh Banyak Tokoh Perempuan

Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya telah memberlakukan sanksi terbatas pada junta dan Australia pada Minggu memutuskan hubungan pertahanan, dengan mengatakan pihaknya hanya akan berurusan dengan kelompok non-pemerintah di Myanmar.***

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah