Network
TRENGGALEKPEDIA.COM - Dugaan tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen IAIN Kediri kepada salah satu mahasiswi mendapat respon dari masyarakat.
Atas kejadian tersebut, muncul petisi 'Keadilan Bagi Korban Pelecehan' yang diunggah di laman petisi change.org sejak tujuh hari lalu.
Dalam petisi tersebut ditujukan kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH), masyarakat Kediri, masyarakat Jawa Timur hingga Walikota dan Bupati Kediri.
"Bantu kami untuk menegakkan keadilan bagi korban pelecehan. Mahasisa IAIN Kediri telah mengalami pelecehan oknum dosen," isi petisi 'Keadilan Bagi Korban Pelecehan'.
Namun, berdasarkan isi petisi tersebut, pihak kampus dinilai tidak terlalu serius menangani kasus tersebut.
Baca Juga: Mahasiswi IAIN Kediri Jadi Korban Pelecehan Seksual Oknum Dosen Berkedok Bimbingan Skripsi
Oknum dosen saat ini mendapat sanksi berupa pencopotan dari jabatan sebagai Ketua Program Studi (Kaprodi), namun masih tetap mengajar.
Menurut isi petisi 'Keadilan Bagi Korban Pelecehan', sanksi tersebut kurang tegas karena pihak kampus menilai oknum dosen hanya melakukan kekerasan verbal.
"Apakah harus menunggu korban diperkosa baru dapat dikatakan pelanggaran berat? Bantu kami untuk menegakkan keadilan," isi petisi tersebut.
