Tak Hanya Enak dan Memanjakan Lidah, Ternyata 5 Makanan Khas Jawa Timur Ini Punya Arti dan Filosofi Mendalam

- 23 Desember 2023, 06:05 WIB
5 Makanan khas Jawa Timur yang punya arti dan filosofi mendalam, salah satunya tumpeng
5 Makanan khas Jawa Timur yang punya arti dan filosofi mendalam, salah satunya tumpeng /

TRENGGALEKPEDIA.COM – Kuliner khas Jawa Timur ini tidak hanya menjadi makanan yang enak dan memanjakan lidah, namun penuh arti dan filosofi yang mendalam.

Indonesia mempesona memang bukan hanya karena keindahan alam dan keberagaman budaya yang mengagumkan, melainkan adanya banyak kuliner khas yang penuh arti dan filosofi.

Dari seni, tradisi, hingga kuliner, kekayaan budaya Indonesia tercermin dalam segala aspek kehidupan sehari-hari.

5 makanan tradisional khas Jawa Timur menjadi bukti nyata akan keanekaragaman budaya ini.

Tak hanya sebagai sajian enak dan nagih, namun juga menyimpan arti dan filosofi5 m yang mendalam dalam kehidupan masyarakatnya.

Baca Juga: Bukan Cuma Soto Lamongan, Ini 7 Soto Khas Jawa Timur, Ada Ambengan hingga Kutilang, Kuliner Lezat dan Nagih

1. TUMPENG

Tumpeng, sebuah hidangan nasi berbentuk kerucut yang dihiasi dengan berbagai sayuran dan lauk, memiliki kedalaman makna dalam budaya Jawa.

Tak hanya sekadar makanan, tumpeng sering dihadirkan dalam berbagai upacara adat seperti pernikahan, kelahiran, pembangunan rumah, hingga perayaan panen.

Bentuk kerucutnya memiliki simbol yang dalam; pada masa lampau, tumpeng dianggap sebagai persembahan untuk memuliakan gunung yang dipercaya sebagai tempat para penguasa alam semesta.

Ini juga diartikan sebagai harapan akan perubahan yang lebih baik dalam kehidupan masyarakat.

Baca Juga: 5 Wisata Kuliner Khas Kediri Ini Tak Boleh Dilewatkan Tahun 2024, Ada Stik Tahu hingga Sego Tumpang

2. KUPAT

Kupat, ketupat dari beras yang dibungkus dengan daun kelapa muda, tak hanya menjadi hidangan khas di Hari Raya Idul Fitri tetapi juga memiliki nilai simbolis yang mendalam.

Sebelum masuknya Islam ke Indonesia, kupat telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Nama "kupat" sendiri mengandung makna pengakuan kesalahan (ngaku lepat) dan empat tindakan penting (laku papat).

Tradisi ini tercermin dalam perilaku rendah hati saat Hari Raya Idul Fitri, di mana seseorang yang lebih muda bersimpuh di hadapan yang lebih tua untuk memohon ampunan.

Baca Juga: Bikin Ngiler, Ini 5 Kuliner Khas Tulungagung, Ada Jenang Sabun hingga Nasi Lodho

3. KLEPON

Klepon, bola kecil dari beras ketan dengan gula aren di dalamnya, merupakan simbol kesederhanaan dalam hidup.

Selain rasa manisnya, klepon juga menyimpan pesan tentang pentingnya kebaikan hati meskipun tidak selalu terlihat dari luar.

Warna hijau klepon melambangkan kehidupan dan perluasan hati untuk berbuat baik.

Bentuk bulatnya yang tak sempurna menggambarkan bahwa kehidupan manusia juga tidak pernah sempurna.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 8 Wisata Kuliner Khas Kota Batu, Ada Ketan Legendaris hingga Mie Soden Pak Sudin

4. LONTONG

Lontong, nasi yang dibungkus daun pisang, memiliki pesan yang dalam tentang kesediaan menerima nasihat dari orang lain.

Teksturnya yang lunak menjadi simbol bahwa hati yang lunak akan mendorong seseorang untuk membantu sesama.

5. DAWET

Dawet, minuman khas Jawa dari campuran gula jawa, santan, dan cendol, bukan hanya sekadar minuman tetapi juga menjadi simbol dalam upacara pernikahan.

Tradisi dodol dawet menunjukkan kebaikan dalam keluarga, di mana orang tua siap menikahkan anak mereka dengan hati yang bulat.

Kekayaan kuliner Jawa Timur bukan hanya soal rasa lezat tetapi juga menyimpan nilai-nilai yang mendalam dan simbolisme yang kaya.

Makanan tradisional Jawa Timur menjadi bukti bagaimana warisan budaya dapat terus dilestarikan dan dihormati oleh masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi.***

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah