Lafal dan Cara Niat Puasa Ramadhan Selama Satu Bulan Penuh 1442 Hijriah

13 April 2021, 11:46 WIB
Lafal serta cara niat puasa Ramadhan selama sebulan penuh. /Pixabay.com/surgull01.

TRENGGALEKPEDIA.COM - Mulai hari ini, Selasa, 13 April 2021, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa.

Karena, pada 13 April 2021 juga bertepatan dengan 1 Ramadhan 1442 Hijriah.

Salah satu rukun untuk menjalankan ibadah puasa adalah niat.

Baca Juga: Tidur Orang Berpuasa adalah Ibadah, Wajib Cermati Hadits Ini

Baca Juga: Hari Pertama Puasa, Simak 5 Amalan Sunnah yang dapat Dilakukan Saat Menjalankan Ibadah Puasa

Seperti yang diketahui, ulama mazhab empat sepakat bahwa puasa wajib dimulai dengan niat, namun ada perbedaan pendapat mengenai teknis dan niatnya.

Berdasarkan tiga mazhab selain Malikiyyah, niat puasa wajib diulangi di setiap kali puasa dan dari pendapat Malikiyyah, cukup untuk menjamak niat puasa selama satu bulan di malam pertama Ramadhan.

Meskipun penenduduk Indonesia mayoritas penganut mazhab Syafi'i, namun dalam kasus niat puasa sebulan ini masyarakat dibimbing oleh para kiai dan masyayikh.

Baca Juga: Menteri Agama Ingatkan Umat Islam Jaga Protokol Kesehatan Selama Ramadhan

Akhirnya, kiai dan masyayikh mmembimbing dengan mengadopsi terori mazhab Maliki dalam praktik niat di awal Ramadhan.

Meskipun demikian, masyarakat tetap dibimbing untuk rutin melaksanakan niat puasa setiap hari.

Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi jika di kemudian hari, lupa untuk berniat.

Puasa yang dijalankan tetap sah dan bisa diteruskan, lantaran dicukupkan dengan niat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan.

Baca Juga: Update Terbaru Covid-19 Senin 12 April 2021: Ada Tambahan Kasus Positif Sebanyak 4.829

Seperti dalam karya Pengasuh Pondok (ponpes) Lirboyo Kediri, KH A Idris Marzuqi dalam Sabil al-Huda dengan himpunan wadhifah dan amaliyah.

Dalam karya tersebut ditegaskan, 'untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja'.

'Dan adanya cara tersebut, bukan berarti membuat kita tidak perlu niat lagi di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa'.

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Yang artinya, 'aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah'.

Baca Juga: Hal-Hal Penting yang Perlu Diperhatikan ketika Menjalankan Puasa Bulan Ramadhan

Namun, bagaimana jika di awal Ramadhan tidak dapat menjalankan puasa?

Misalnya, wanita yang tengah mengalami menstruasi (haid).

Para fuqaha Malikiyyah menegaskan alasan dicukupkannya satu kali niat puasa satu bulan adalah karena satu bulan penuh puasa Ramadhan dan dihukumi satu kesatuan.

Dengan demikian, niat di awal Ramadhan sudah mencukupi untuk hari berikutnya. Karena, selama sebulan penuh umat Islam wajib berpuasa tanpa ada jeda layaknya satu paket barang tanpa dicampuri yang lainnya.

Baca Juga: Lafal Niat Salat Tarawih di Rumah Selama Ramadhan 1442 Hijriah

Sementara itu, dalam mazhab Maliki membedakan antara puasa yang wajib dilakukan secara berkelanjutan tanpa ada jeda.

Puasa secara berkelanjutan seperti saat Ramadhan dan puasa yang tidak wajib dilakukan secara berkelanjutan seperti qadha puasa Ramadhan.

Maka, diperbolehkan bagi seseorang yang baru bisa berpuasa di hari kedua atau ketiga dan seterusnya untuk niat puasa sebulan sebagaimana tuntunan dalam mazhab Maliki.

Dalam tuntunan mazhab Maliki tersebut, tidak ada Fariq atau titik perbedaan antara niat sebulan puasa di awal Ramadhan dan hari berikutnya.***

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler