Gus Baha Ceritakan Soal Seorang Wali yang Menyamar Menjadi Pemain Bola, Ternyata...

- 4 Juli 2022, 22:31 WIB
Gus Baha mengisahkan bahwa pernah ada seorang wali yang menjadi pemain bola, penasaran dengan cerita tersebut? Berikut penjelasannya.
Gus Baha mengisahkan bahwa pernah ada seorang wali yang menjadi pemain bola, penasaran dengan cerita tersebut? Berikut penjelasannya. /Tangkap Layar YouTube/Najwa Shihab/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Sering mendengar Gus Baha ketika mengaji? Ternyata banyak ditemukan pelajaran-pelajaran yang dapat digunakan sehari-hari .

Seperti kisah-kisah para wali yang pernah diceritakan oleh beliau. Kisah tersebut disampaikan oleh Gus Baha ketika beliau berceramah, di kanal YouTube El Hadavi.

Pada waktu itu dikisahkan terdapat seorang wali Allah yang sedang berada di pantai.

Wali tersebut hanya memakai pakaian ala kadarnya yaitu celana pendek selutut dan bermain sepak bola.

Wali tersebut adalah salah satu yang di anggap wali kelas berat atau memiliki maqom yang tinggi saat itu bertemu dengan Wali yang membatin akan kelakuannya.

Baca Juga: Viral Devy Anastasia MasterChef Indonesia Season 9 Punya Akun Onlyfans? Cek Fakta

Namun tiba-tiba wali yang sedang bermain bola tersebut menampakkan diri diantara langit dan bumi.

Diceritakan Imam Sya'roni, wafat pada 1973 Hijriah. Beliau pernah bertemu dengan Wali yang memakai pakaian ala kadarnya serta menyamar menjadi pemain sepak bola itu.

Imam Sya'roni mengarang kitab Al Minan Al Kubro, dan juga terkenal pengarang manaqib. Walaupun Imam Sya'roni merupakan wali yang memiliki maqom tinggi namun ia juga sering dipermalukan oleh wali-wali lainya.

Saat Imam Sya'roni bertemu dengan orang yang menyamar bermain sepak bola di pantai ia pernah menggerutu bahwa sore-sore kok memakai celana pendek dan bermain sepak bola di pantai.

Saat Imam Sya'roni pulang ia melihat orang diantara langit dan bumi duduk di kursi dan memanggilnya, orang tersebut mengatakan bahwasanya Sya'roni tidak punya malu, sebagai wali seharusnya memiliki sopan santun.

Ternyata yang bermain sepak bola tadi adalah wali Abdal yang sedang menyamar. Wali Abdal adalah sekelompok orang terpilih yang memiliki kedudukan mulia di sisi Allah. Mereka adalah manusia pengganti yang diberi karunia khusus sepeninggal para Nabi.

Kata abdal dalah bentuk jamak dari kata badal atau pengganti. Syekh Ihsan Jampes dalam Kitab Sirajut Thalibin ala Minhajil Abidin mengatakan, abdal adalah sekelompok wali Allah. Mereka adalah pengganti para nabi. Mereka berjumlah tujuh orang, tidak lebih dan tidak kurang sebagaimana pendapat Abul Baqa’.

Wali abdal adalah paku bumi. Setelah masa kenabian selesai, Allah menggantikan kedudukan para nabi dengan sekelompok orang dari umat Nabi Muhammad SAW.

Mereka lebih utama dari kebanyakan orang lain bukan karena kebanyakan shalat, kebanyakan puasa, dan banyak perhiasan, tetapi karena kewara’an yang benar, niat yang tulus, kebersihan batin terhadap semua umat Islam, bimbingan terhadap mereka dengan mengharap ridha Allah, sabar tanpa kasar, rendah hati tanpa terhina.

Sya'roni lantas bertanya kepada Wali Abdal, seorang wali kok bermain sepak bola dan bercelana pendek, selanjutnya wali Abdal menjawab ia hanya ingin bersenang-senang dengan umatnya.

Baca Juga: Belum Selesai Video Anak Kosan Viral di TikTok, Kini Muncul Video Masker?

Menurut Sya'roni Wali Abdal sedang mengumbar aurat karena memakai celana pendek. Namun Wali Abdal menampik tuduhan Sya'roni bahwa ketika sholat ia bermadzhab Syafi'i tapi jika diluar sholat memakai madzhab Hambali.

Ternyata Wali Abdal adalah sekelompok wali yang beraliran Mulamatiyah. Wali tersebut tidak pernah sholat Qabliah juga tidak pernah sholat ba'diah tapi mereka sangat merindukan Allah. Cuma ia ingin menunjukkan kepada umatnya Nabi bahwa sholat Sunnah ini tidak wajib.

Karena itu tadi, ia bertugas nirakati supaya umatnya Nabi jangan pernah tersiksa karena tidak pernah sholat Qabliah dan Ba'diah.

Gus Baha juga menambahkan pada ceramahnya, bahwa jenis wali itu bermacam-macam. Ada wali yang memiliki kemampua terbang dan lain-lainnya.

Ada wali yang tasamuh (toleran) seperti Wali Avdal yang suka sepak bola. Kemudian ada Jalaludin Rumi yang memiliki tarian rumi, serta masih banyak lagi, tidak harus tentang mekhusyukan.***

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah