Mengenal Lasik yang jadi Lifestyle dan Dibutuhkan Banyak Dokter Spesialis Mata Berkompeten

- 24 Juli 2022, 13:48 WIB
Mengenal Lasik yang jadi Lifestyle dan Dibutuhkan Banyak Dokter Spesialis Mata Berkompeten.
Mengenal Lasik yang jadi Lifestyle dan Dibutuhkan Banyak Dokter Spesialis Mata Berkompeten. /Trenggalekpedia.com/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Lasik merupakan Tindakan Laser Vision Correction (LVC) untuk membebaskan mata dari belenggu kacamata & softlens ini sudah menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Mereka yang ingin melakukan aktivitas tanpa hambatan memilih Lasik sebagai solusi.

Seiring berkembangnya tren gaya hidup di tengah masyarakat ini, maka semakin banyak dibutuhkan tenaga Dokter Spesialis Mata yang berkompeten di bidang Lasik.

Tak heran bila beberapa pusat Lasik atau klinik mata membuka “Lasik Course” sebagai pusat edukasi para spesialis mata untuk mendukung perkembangan ini, seperti yang dilakukan National Eye Center (NEC) Surabaya.

Berpengalaman dalam bidang wetlab terkait Kesehatan mata bersama Eyelink Group, seperti Wetlab Katarak terkait Operasi Katarak Phacoemulsification, Program National Eye Center (NEC) mampu menarik perhatian dokter spesialis mata dari berbagai daerah.

Terlihat ada 12 dokter spesialis mata yang berasal dari surabaya, Cirebon, hingga Riau mengikuti “Lasik Course” di Klinik Mata yang berlokasi di Jl. Dharma Husada Indah Utara No. 41 Blok U-122 (Depan Kampus C UNAIR).

Mengenal Lasik yang jadi Lifestyle dan Dibutuhkan Banyak Dokter Spesialis Mata Berkompeten.
Mengenal Lasik yang jadi Lifestyle dan Dibutuhkan Banyak Dokter Spesialis Mata Berkompeten.

 Mereka mengikuti kegiatan Lasik Course selama 2 hari, Sabtu (23/7) hingga Minggu (24/7) dengan berbagai edukasi secara teori hingga praktik Lasik dengan lensa dari mata babi.

“Seperti data Pusdatin Kemenkes ya, kalau penyebab gangguan penglihatan terbanyak di seluruh dunia adalah gangguan refraksi yaitu mata minus, silinder yang tidak tertangani, sebesar 48,99%,” sebut Penanggung Jawab Lasik Course National Eye Center (NEC) Surabaya dr. Nuke Erlina Mayasari, SpM.

Fakta di Indonesia juga menunjukkan, bahwa angka kelainan refraksi (mata minus, silinder) di Indonesia, mencakup 20.7% dari seluruh penyebab kebutaan dan 25% dari seluruh penyebab gangguan penglihatan sedang. Tak heran bila banyak penderita Kelainan Reraksi (mata minus, silinder) yang ingin “sembuh” dengan Tindakan Lasik.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x