TRENGGALEKPEDIA.COM – dr. Tirta Mandira Hudhi bersuara soal maraknya barang yang diimpor dari China dengan harga yang murah.
Sebagai pelaku UMKM, dr. Tirta mengatakan jika impor dengan harga jual murah itu bisa menggerus pasar lokal. Bahkan tak hanya harganya yang murah. Tapi prodak impor itu juga free ongkir.
“Memberanikan diri angkat masalah ini, cross border transaction. Kenapa saya angkat? Krena saya gerak di umkm dah hanpir 12 tahun, trutama bidang sandang dan jasa,” tulis dr. Tirta di akun Instagramnya pada Rabu, 17 Februari 2021.
Baca Juga: Silpa Kabupaten Kediri Tinggi hingga Milyaran Rupiah, Begini Kata Hanindhito Himawan Pramana
Baca Juga: Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2572, Petugas Keamanan Kemenag Dapat Angpau
Impor barang dari luar negeri yang seharunya menguntungkan bagi masyarakat lokal itu, justru merugikan pengusaha lokal.
Menurut dr. Tirta praktek tersebut sudah berjalan lama di e commerce asing. Bahkan ia juga mengkritik praktek tersebut. Sayangnya, jika dia menguatarakan kritik malah didebat.
Baca Juga: UPDATE, Kode Redeem Gratis Free Fire Terbaru Rabu, 17 Februari 2021
“Di beberapa e commerce asing. Fenomena ini dah lama. Setiap saya kritik, saya pasti didebat “yang penting murah bro, toh duit gue,” terangnya.
Meskipun dr. Tirta mengaku tak membenci impor, tapi regulasi yang diterapkan pemerintah Indonesia, sehingga barang impor menjadi murah itu merugikan bagi pelaku UMKM lokal.
Baca Juga: Mendaki Gunung Lawu Lewat Jalur Cemoro Sewu, Belajar Membaca dan Menulis di Puncaknya
“Saya ga benci impor, serius, impor penting, tapi regulasi juga penting. Impor resmi, grosir gpp. Tapi kalo ecer gini? Ini ibarat pabrik china jualan langsung ke end customer bro ecer,” ujarnya.
Selain itu, dr. Tirta juga menyinggung mengenai toko yang viral di media sosial, toko yang bernama Mr. Hu.
Diketahui toko itu berasal dari China. Sementara toko Mr. Hu produknya tersebar di beberapa negara di Asia Tenggara. Di antaranya Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Baca Juga: Ini Pemain eSport Terkaya di Dunia , Pemain Indonesia Urutan Berapa?
Sementara itu, Indonesia menjadi konsumen terbesar yang mendapat pasokan dari Mr. Hu.
“Doi jual barang-barang macam sapu, bisa murah gak ngotak lah. Tapi ya itu, alamatnya dari luar negeri sob. Dia menggerus pasar yang seharusnya komoditi UMKM,” katanya.
Bahkan tak hanya dirinya sendiri yang merasa dirugikan. Tapi banyak pelaku UMKM lain yang juga mengeluh terkait impor dari China yang sangat murah itu.
Sehingga dia berharap pemerintah bisa mengeluarkan regulasi yang tepat. Hal tersebut agar pelaku UMKM di Indonesia tidak merugi dengan masifnya barang impor dari China.***