Waspadai Penyakit Demam Berdarah Di Musim Penghujan, Jangan Ada Korban Lagi!

1 Februari 2022, 11:05 WIB
Waspadai Penyakit Demam Berdarah Di Musim Penghujan, Jangan Ada Korban Lagi /FotoshopTofs/Pixabay

TRENGGALEKPEDIA.COM – Musim penghujan telah tiba, muncul berbagai permasalahan di tengah-tengah kesibukan masyarakat.

Saat musim penghujan sangat identik dengan bencana alam yang terjadi disejumlah wilayah Indonesia, seperti banjir dan tanah longsor.

Namun, beberapa macam penyakit juga sangat rentan menyerang masyarakat. apalagi ketika masyarakat acuh terhadap kebersihan lingkungan.

Penyakit DBD atau demam berdarah dengue sangat aktif menyerang masyarakat di tengah-tengah musim hujan.

Baca Juga: Apa itu OCD? Penyakit yang Diderita Aliando Syarief

Hal ini terjadi karena banyaknya air yang menggenang karena bekas hujan deras yang tidak dibersihkan.

Walaupun sebenarnya penyakit demam berdarah dengue ini fluktuatif, namun saat musim penghujan tiba, penyakit demam berdarah ini meningkat kemunculannya.

Penyakit demam berdarah disebabkan karena nyamuk yang berjenis Aedes Aegypti, nyamuk ini akan terus meningkat karena telur yang belum menetas.

Telur-telur tersebut akan menetas ketika habitatnya tergenang oleh air hujan.

Apabila tingkat kelembaban di musim hujan mengalami peningkatan, maka daya tahan hidup nyamuk Aedes Aegypti akan menjadi lebih lama.

Dengan begitu, populasi nyamuk penyebab demam berdarah ini akan terus meningkat tatkala musim penghujan akan terus berlangsung, dan masyarakat tidak membersihkan genangan bekas air hujan tersebut.

Baca Juga: Manfaat Kangkung Bagi Tubuh, Menyehatkan Mata dan Cegah Penyakit Jantung

Penyakit demam berdarah ini merupakan jenis infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Cara penularan virus ini dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Kementrian Kesehatan merilis secara nasional pada tahun 2019, bahwa jumlah khasus sampai 3 Februari 2019 sudah mencapai 16.692 khasus dengan jumlah kematian 169 orang.

Pada tahun 2019, khasus terbanyak penyakit demam berdarah ini berada pada wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, NTT dan Kupang.

Penyakit demam berdarah ini sangat rawan kemunculannya disaat musim penghujan tiba.

Hal ini terjadi karena banyaknya genangan bekas air hujan yang tidak segera dibersihkan.

Maka, tempat-tempat yang lembab seperti itu menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk.

Baca Juga: Apa Hubungan Asam Lambung dengan Penyakit Spinal Cord Injury? Apakah Laura Anna Menderita Ini Sekaligus?

Beberapa yang sering terjadi, bahayanya penyakit demam berdarah ini ketika menyerang anak-anak atau lansia, karena anak-anak dan lansia memiliki kekebalan tubuh yang kurang kuat.

Sebagai orang tua sebaiknya memerhatikan buah hatinya saat sedang bermain.

Gejala penyakit demam berdarah ini biasanya ditandai dengan manifestasi, sakit kepala, nyeri di belakang bola mata, mual, muntah, kemudian pendarahan digusi dan mimisan, biasanya juga terdapat bitnik warna merah dikulit.

Pada umumnya, gejala terjadinya penyakit demam berdarah ini diawali dengan demam yang tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius.

Mengingat bahayanya penyakit demam berderah, perlu adanya peran serta masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyakit demam berdarah ini agar tidak sampai meluas.***

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Tags

Terkini

Terpopuler