Pengungsi Longsor Nganjuk Keracunan: Saya Makan Mie Ayam Jam 6 Sore dan Baru Merasa Keracunan Jam 12 Malam

- 19 Februari 2021, 11:50 WIB
BPBD Nganjuk melakukan pencarian korban longsor Nganjuk
BPBD Nganjuk melakukan pencarian korban longsor Nganjuk /BPBD

TRENGGALEKPEDIA.COM – Puluhan pengungsi dan relawan bencana tanah longsor Nganjuk diduga keracunan. Korban mengatakan mengalami gejala sakit mirip keracunan setelah makan mie ayam.

Salah satu korban bernama  Arif Firmansyah mengatakan sore hari sekitar pukul 18.00 WIB Kamis, 18 Febaruari 2021, ia dan dua temannya makan mie ayam yang disiapkan petugas.

Setelah itu, pada malam hari sekitar pukul 24.00 WIB, ia merasakan gejala sakit perut mirip keracunan.

Baca Juga: Bunga Citra Lestari Kenang Setahun Kepergian Ashraf Sinclair

Baca Juga: Ramai di WhatsApp, Kemenpan RB Buka Suara Soal Surat Pengangkatan CPNS Jalur Khusus

"Saya makan mi ayam sekitar jam 18.00 WIB dan baru merasa keracunan itu jam 24.00 WIB," katanya di Nganjuk, Jumat pagi, melansir Antara pada Jumat, 19 Februari 2021.

Berdasarkan informasi yang didapat, mayoritas korban mulai merasakan sakit Kamis malam. Para korban tersebut mengalami muntah-muntah serta diare, sehingga harus dibawa ke puskesmas.

Jumlah korban yang mengalami keracunan sebanyak  21 orang pengungsi dan relawan bencana tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Meraka tak hanya mengalami sakit perut, tapi juga muntah-muntah.

Baca Juga: Siap-siap! Jadwal Pendaftaran CPNS 2021 Digelar Bulan April hingga Mei, Ini Formasinya

Dari jumlah total sekitar 21 orang yang mengalami keracunan massal tersebut, 3 orang di antaranya dirujuk ke RSUD Nganjuk.

Sebab kondisi 3 orang tersebut semakin lemah. Dengan dirujuk ke rumah sakit agar mereka mendapatkan perawatan lebih optimal.

Kronologi peristiwa itu bermula pada sore hari. Para pengungsi dan relawan itu mendapat jatah mie ayam yang dibagikan oleh donatur.

Mie ayam tersebut dimasak terlebih dahulu oleh petugas di kantor Kecamatan Ngetos.

Baca Juga: Susunan Grup Piala Menpora 2021 Bocor

Mi ayam tersebut baru dimasak pada sore setelah mendapat mie ayam mentah dari donatur.

Setelah matang langsung dibagikan kepada pengungsi dan relawan. Sementara alat yang digunakan adalah kompor.

Lebih lanjut, Arif Firmansyah menjelaskan mie yang dimasak adalah mie mentah berjenis mie basah.

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi baik petugas masak, pengungsi dan relawan yang menjadi korban.

Baca Juga: Sehari Dirilis, Album NCT 127 'Loveholic' Duduki Puncak Tangga Lagu Album Harian Oricon Jepang

Petugas dari kepolisian juga mengambil sampel dari sisa mie ayam yang telah dimasak itu dan sampel muntahan korban.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah