Data Dobel, 21 Juta Penerima Bansos Dicabut, Kemensos Kini Gunakan DTKS Terbaru

- 21 April 2021, 22:28 WIB
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini nontaktifkan sekitar 21 juta data penerima bansos ganda, berharap agar lebih tepat sasaran.
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini nontaktifkan sekitar 21 juta data penerima bansos ganda, berharap agar lebih tepat sasaran. //Kemensos RI/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) telah menonaktifkan 21,1 juta data ganda penerima bantuan sosial (bansos).

Terhitung mulai hari ini, Rabu 21 April 2021, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini telar 'Menidurkan' puluhan juta data tersebut.

Penindakan data itu, usai dimutakhirkannya Data terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan sistem terbaru, yang kini disebut dengan New DTKS.

Baca Juga: Mendadak Baekho NU'EST Akan Hentikan Promosi Album Romanticize

Tri Rismaharini, mengatakan sendiri pengontrolan hingga sampai penonaktifan data penerima bansos tersebut di Gedung Kemensos, Jakarta, Rabu hari ini.

"New DTKS ini karena kita melakukan pengontrolan data sehingga ada hampir 21,1 juta data yang kita tidurkan," ucap Tri Rismaharini, dikutip dari laman Antara.

Sebelum dilakukannya pemutakhiran data dan sistem DTKS ke New DTKS, banyak masyarakat penerima bansos yang memiliki data ganda atau dobel.

Baca Juga: Shim Su Ryeon 'Penthouse' Pernah Terlibat Skandal Pernikahan Rahasia

Sebelumnya, masyarakat penerima bansos tersebut tercatat memiliki berbagai program bantuan yang diberikan dari pemerintah ataupun Kemensos.

Disamping pencatatan ganda penerima bansos, juga ada pembaharuan data karena  telah meninggal dunia, pindah domisili, dan lain sebagainya.

"Sebanyak 21 juta itu data ganda, bisa namanya ganda, kemudian ganda penerimanya, atau ada yang meninggal dan lain sebagainya," tambahnya.

Baca Juga: Ramalan Besok Kamis 22 April 2021: Shio Monyet Lupakan Masa Lalu, Shio Kelinci Jangan Campurkan Emosi dan Uang

Dengan adanya pemutakhiran data dari New DTKS ini, apabila masyarakat memiliki dua data yang sama, salah satunya akan dihapus, dan kini hanya memiliki satu data saja.

Mensos dengan sapaan Bu Risma tersebut berharap, dengan New DTKS ini, masyarakat yang menerima bansos akan tepat sasaran.

Disamping hal itu, dampaknya ada pengurangan data di Kemensos.

Baca Juga: Sinopsis Sell Your Haunted House Tayang Setiap Rabu Kamis Diperankan Jang Na Ra dan Jung Yong Hwa

Sebab itulah, Mensos Risma mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk terus memperbaharui data.

Kemudian, data diharapkan dilaporkan ke Kemensos secara rutin dan berkala setiap bulannya.

Dijadwalkan, Kemensos meminta Pemda untuk dapat menyelesaikan pembaharuan data dalam dua pekan pertama.

Baca Juga: Masih Berduka Ratu Elizabeth II Pilih Tak Rayakan Ulang Tahun Ke-95 Pasca Kepergian Pangeran Philip

Pada pekan ketiga, akan difokuskan untuk penyatuan data hingga menjadi data tunggal, dibantu dengan data dari Kependudukan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Sehingga untuk pekan keempat, penyaluran bansos diharapkan bisa dilakukan.***

 

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x