"Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka bersama merendahkan dan menindas saya layaknya budak dan pesuruh, " ungkapnya.
Puncak perundungan pun terjadi pada tahun 2015 dimana MS mengaku mengalami pelecehan seksual dengan dicoret alat kelaminnya.
"Tahun 2015 mereka beramai ramai memegang kepala tangan dan kaki saya, menelanjangi, memiting, dan melecehkan saya dengan mencorat-coret buah zakar saya memakai spidol, " ujarnya.
Tidak hanya mencoret, para rekan kerjanya di KPI, diduga juga memfoto alat kelamin korban untuk mengancamnya.
"Mereka mendokumentasikan kelamin saya dan buat saya tak berdaya melawan mereka semoga foto saya tak disebar atau diperjual belikan di situs online, " ungkapnya.
Tidak selesai disitu, pada tahun 2017, saat mengikuti bimtek di Resort Prima Cipayung Bogor, MS mengaku jika tekan kerjanya melemparnya ke kolam renang pada saat dia tidur.
"Pada pukul 01.30 WIB, saat tidur mereka melempar saya ke kolam renang dan menertawai saya bersama-sama seolah penderitaan saya jadi hiburan buat mereka, " ungkapnya.
Meskipun telah mengadu pada atasannya, MS mengaku hanya dipindah ke ruangan lain dan tidak ada tindakan hukuman bagi para rekan kerjanya.
Justru setelah MS mengadu kepada atasannya, rekan rekannya tersebut marah dan kembali merundungnya dengan mengusirnya dari meja kerja.