Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 21 juta yang masuk dalam kategori tersebut. Jumlah tersebut menjadi sasaran vaksinasi booster pada Januari 2022.
Sementara itu, untuk jenis vaksin booster, Budi Gunadi masih menunggu rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Mudah-mudahan nanti akan bisa segera diputuskan pada 10 Januari setelah keluar rekomendasi dari ITAGI dan BPOM," ujarnya, menyadur dari laman PMJ News.
Sebagai informasi, vaksin booster terbagi menjadi dua yaitu homologous atau menggunakan jenis yang sama dan heterologous atau menggunakan vaksin berbeda.***