Sepeninggal Syekh Wali Lanang, Blambangan terkena kutukan besar. Banyak orang yang meninggal.
Istri Syekh Wali Lanang yang ditinggalkan kemudian melahirkan anak laki-laki. kehendak Raja Blambangan supaya bayi itu dimasukkan ke peti dibuang ke samudra.
Raja Blambangan punya abdi bernama Ki Samboja. Ia mendapat musibah, kena marah Raja hingga dipecat dari kedudukannya . Samboja lalu pergi mengabdi ke Majapahit.
Ia diterima untuk mengabdi dan diberi kedudukan di Gresik. Ketika tiada, meninggalkan seorang istri, kekayaan yang besar, dan banyak memiliki dagangan.
Ada pedagang yang menemukan peti yang berisi seorang bayi, diserahkan kepada janda Samboja.
Bayi itu dijadikan anaknya. Setelah besar disuruh mengaji kepada sunan di Ampel Denta.
Temannya mengaji putranya Ampel Denta bernama Santri Bonang. adapun putranya janda tadi bernama Santri Giri. Kedua anak laki-laki itu kemudian berniat belajar mengaji ke Makkah.
Mereka berangkat dan berhenti di Malaka. Di situ bertemu dengan Wali Lanang, dan berguru kepadanya kira-kira satu tahun lamanya.
Ketika akan melanjutkan niatnya untuk mengaji ke Makkah, Wali Lanang tidak menyetujuinya.