TrenggalekPedia - Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Mochamad Nur Arifin, telah mengajak generasi muda untuk bersatu dalam menghadapi tantangan perubahan iklim sebagai upaya modern untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka dari krisis iklim.
Dalam sebuah diskusi yang menjadi bagian dari Festival Pengendalian Lingkungan 2024 di Jakarta pada Rabu, Bupati Arifin berbagi pandangan tentang urgensi perubahan iklim dan peran penting pemuda dalam mengatasinya.
Dalam paparannya, Bupati Arifin menyoroti dampak nyata perubahan iklim seperti kekeringan, banjir, dan tanah longsor yang semakin sering terjadi.
Dengan nada penuh semangat, beliau mengajak generasi muda untuk bertindak seolah mereka sedang menghadapi penjajah baru, yaitu perubahan iklim itu sendiri.
"Jadi ayolah, come on, ini kita sedang nggak baik-baik saja gitu loh. Jadi ini sama saja kita sekarang ini menghadapi penjajah gitu, dan penjajah kita siapa? Ya perubahan iklim ini, yang sebenarnya kontributornya ya kita," ujarnya dengan penuh semangat.
Bupati Arifin, yang akrab disapa Mas Ipin, menekankan pentingnya pemuda sebagai agen perubahan dalam menekan siklus karbon yang semakin tak terkendali akibat aktivitas manusia.
Baca Juga: Inilah Pesona Pantai Mutiara Trenggalek dengan Pemandangan Bawah Laut yang Indah
Menurutnya, upaya untuk menghentikan krisis iklim ini harus dimulai dengan mengurangi polusi udara guna mengontrol kerusakan iklim yang semakin parah.
"Kalau kita bisa mengendalikan iklim, kita bisa mencegah kehilangan keanekaragaman hayati, sehingga kita bisa hidup lebih baik dan berkelanjutan," tambahnya.
Bupati Arifin juga membagikan contoh konkret upaya yang dilakukan di Trenggalek untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, seperti program Adipura Desa yang memberikan penghargaan sebesar Rp400 juta kepada desa-desa yang berhasil menjaga kebersihan lingkungan.
Program ini telah berhasil menciptakan masyarakat yang peduli lingkungan, dengan banyaknya warga yang aktif membersihkan lingkungan, mengelola sampah, dan meningkatkan kesejahteraan melalui wisata desa.
Baca Juga: Tumpeng Durian 3 Meter Dibagikan Gratis di International Durio Festival Trenggalek
Selain itu, Trenggalek juga memiliki ambisi menjadi kabupaten bebas karbon pada tahun 2045, dengan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menjadi satu-satunya BUMD yang dapat bertransaksi di Indonesia Carbon Exchange (IDX Carbon).
Melalui contoh ini, Bupati Arifin berharap generasi muda Indonesia dapat menjadi motor perubahan dalam menghadapi krisis iklim, dimulai dari lingkungan sekitar mereka, sebelum menyebarkannya ke masyarakat luas.
Dengan semangat dan tindakan nyata, pemuda Indonesia dapat berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan hidup planet ini untuk generasi mendatang.***