TRENGGALEKPEDIA.COM - Mengenal keunikan tradisi kupatan di Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek yang bisa dikatakan sebagai perayaan satu-satunya di Jawa Timur dan hanya dilakukan setahun sekali.
Kecamatan Durenan yang merupakan 1 di antara banyaknya kecamatan di Trenggalek memang memiliki tradisi unik setiap tahunnya, yaitu tradisi perayaan kupatan.
Perayaan kupatan atau lebaran kupatan bagi masyarakat Trenggalek, khususnya di Durenan merupakan perayaan utama saat lebaran.
Tradisi ini selalu ramai, baik oleh masyarakat lokal Trenggalek maupun masyarakat luar yang ingin merasakan kemeriahan perayaan kupatan.
Banyak masyarakat sekitar Trenggalek seperti Ponorogo, Tulungagung hingga Kediri yang meluangkan waktu untuk menikmati ketupat khas tersebut.
Pengunjung bisa menikmati ketupat dengan lengkap secara gratis karena hampir setiap warga di Durenan menyediakan ketupat khas Durenan sebagai simbol perayaan mereka.
Baca Juga: Ini 5 Oleh-oleh Camilan Khas Trenggalek Tahun 2024 yang Enak dan Mudah Dibawa Pulang
Tradisi kupatan sendiri secara umum merupakan sebuah perayaan yang dilaksanakan oleh masyarakat di Jawa Timur, namun masyarakat di Desa Semarum, Kecamatan Durenan Trenggalek mempunyai keunikan tersendiri dalam merayakannya.
Salah satu keunikan tersebut adalah konsep open house yang memang disiapkan bagi warga yang berkunjung ke rumah mereka.
Saat perayaan kupatan ini, masyarakat menyiapkan hidangan ketupat lengkap dengan sayur lodeh yang akan dihidangkan kepada para tamu yang berkunjung.
Baca Juga: ENAK Banget, Ini 7 Camilan Khas Trenggalek yang Wajib Kamu Bawa Pulang Tahun 2024, Renyah dan Gurih
Jadi bagi kalian yang datang ke Durenan berbarengan dengan acara ini, tidak perlu memikirkan anggaran untuk konsumsi. Bisa makan sepuasnya.
Masyarakat Trenggalek melaksanakan perayaan kupatan ini biasanya pada hari ke 8 Hari Raya Idul Fitri.
Atau setelah enam hari menjalankan puasa sunnah pada bulan Syawal.
Tradisi yang sudah turun temurun ini dilakukan sebagai praktik masyarakat atas menjalankan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Ajaran tersebut setidaknya meliputi ajaran tentang sedekah, memperkuat tali silaturahmi, dan memuliakan tamu supaya menjadikan hidup lebih berkah.
Perayaan kupatan ini dilaksanakan rutin setiap satu tahun sekali secara serentak pada saat hari ke delapan hari raya idul fitri.***