TRENGGALEKPEDIA.COM - Berikut adalah kumpulan puisi untuk peringati Hari Pahlawan 10 November 2023 yang liriknya menggugah semangat dan bikin bulu kuduk merinding.
Kumpulan Puisi untuk peringati Hari Pahlawan 10 November 2023 pada artikel ini ada karya dari penyair besar, seperti Chairil Anwar, WS Rendra dan Mustofa Bisri.
Berikut adalah kumpulan puisi untuk peringati Hari Pahlawan 10 November 2023.
PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Karya Chairil Anwar
Ayo ! Bung Karno kasih tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang di atas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
(1948) Liberty,
Jilid 7, No 297, 1954
P E M U D A
Karya Asia Mulsiani
Saat jiwa merasa berbeda dengan yang lain
Dan di saat kita merasa berwarna merah di antara warna putih
Serta di saat kita merasa disudutkan di samping pondok rumah kumuh kita
Tenang kawan, ceritakan dengan perlahan
Cerita pemuda pemudi dianugerahkan sebuah piala besar
Apa yang kau takutkan kawan!!
Itu hanya ada ketika pahlawan masih membawa bambu runcing
Sekarang berbeda!
Jangan busungkan dadamu
Karna kita sekarang tak harus berlari
Ketika tentara sakura ataupun tentara kincir menyerang
Kita adalah sama yakni pemuda yang dilahirkan di negeri yang sama
Kita adalah sama yakni pemuda yang mempunyai jiwa yang sama
Dan kita adalah sama hidup di Indonesia negaramu, negaraku,
dan negara kita
Rabu, 19 Oktober 2016
MUDA ITU KAMI
Karya Asna Heldaria Sitanggang
Muda? Sumpah? Ya itu kami
Indonesia itu kami Indonesia itu kita
Ya, kita yang beragam
Beragam corak dan warna
Tak ada yang mencolok semua sama Indonesia
Hanya ada dua warna Merah dan Putih
Kita pemuda dan Kita Pemudi
Harusnya bukan saling menghujat tapi saling memuji
Bukan saling melempar seharusnya saling merangkul
Kita harus bersatu karena kita Pemuda
Saling bergandengan tangan ibarat rantai karena kita Pemudi Indonesia
Bukankah kita telah bersumpah menjadi Satu
Bangsa Indonesia
Dari sabang sampai Merauke satu
Satu bangsa satu tanah air dan satu bahasa
Indonesia
Rabu 19 Oktober 2016
DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG
Karya W.S. Rendra
Tuhanku,
WajahMu membayangi di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lenganMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
1960
SURABAYA
Karya Mustofa Bisri
Jangan anggap mereka kalap
jika mereka terjang senjata sekutu lengkap
jangan dikira mereka nekat
karena mereka cuma berbekal semangat
melawan seteru yang hebat
Jangan sepelekan senjata di tangan mereka
atau lengan yang mirip kerangka
Tengoklah baja di dada mereka
Jangan remehkan sesobek kain di kepala
tengoklah merah putih yang berkibar
di hati mereka
dan dengar pekik mereka
Allahu Akbar!
Dengarlah pekik mereka
Allahu Akbar!
Gaungnya menggelegar
mengoyak langit
Surabaya yang murka
Allahu Akbar!
menggetarkan setiap yang mendengar
Semua pun jadi kecil
Semua pun tinggal seupil
Semua menggigil
Surabaya,
O, kota keberanian
O, kota kebanggaan
Mana sorak-sorai takbirmu
yang membakar nyali kezaliman?
mana pekik merdekamu
yang menggeletarkan ketidakadilan?
Mana arek-arekmu yang siap
menjadi tumbal kemerdekaan
dan harga diri?
menjaga ibu pertiwi
dan anak-anak negeri
Ataukah kini semuanya ikut terbuai
lagu-lagu satu nada
demi menjaga
keselamatan dan kepuasan
diri sendiri
Allahu Akbar!
Dulu Arek-arek Surabaya
tak ingin menyetrika Amerika
melinggis Inggris
menggada Belanda
murka pada Gurka
mereka hanya tak suka
kezaliman yang angkuh merajalela
mengotori persada
mereka harus melawan
meski nyawa yang menjadi taruhan
karena mereka memang pahlawan
Surabaya
Dimanakah kau sembunyikan
Pahlawanku?
Itulah informasi terkait beberapa puisi untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November 2023.***