Kumpulan Puisi untuk Hari Pahlawan 10 November 2023, Ada Puisi Chairil Anwar, WS Rendra dan Mustofa  Bisri

- 9 November 2023, 17:48 WIB
Kumpulan Puisi untuk Hari Pahlawan 10 November 2023, Ada Puisi Chairil Anwar, WS Rendra dan Mustofa  Bisri
Kumpulan Puisi untuk Hari Pahlawan 10 November 2023, Ada Puisi Chairil Anwar, WS Rendra dan Mustofa  Bisri /freepik/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Berikut adalah kumpulan puisi untuk peringati Hari Pahlawan 10 November 2023 yang liriknya menggugah semangat dan bikin bulu kuduk merinding.

Kumpulan Puisi untuk peringati Hari Pahlawan 10 November 2023 pada artikel ini ada karya dari penyair besar, seperti Chairil Anwar, WS Rendra dan Mustofa Bisri.

Berikut adalah kumpulan puisi untuk peringati Hari Pahlawan 10 November 2023.

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO

Karya Chairil Anwar

 

Ayo ! Bung Karno kasih tangan mari kita bikin janji

Aku sudah cukup lama dengan bicaramu

dipanggang di atas apimu, digarami lautmu

Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945

Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu

Aku sekarang api aku sekarang laut

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat

Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar

Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh

(1948) Liberty,

Jilid 7, No 297, 1954

 

P E M U D A

Karya Asia Mulsiani

 

Saat jiwa merasa berbeda dengan yang lain

Dan di saat kita merasa berwarna merah di antara warna putih

Serta di saat kita merasa disudutkan di samping pondok rumah kumuh kita

Tenang kawan, ceritakan dengan perlahan

Cerita pemuda pemudi dianugerahkan sebuah piala besar

Apa yang kau takutkan kawan!!

Itu hanya ada ketika pahlawan masih membawa bambu runcing

Sekarang berbeda!

Jangan busungkan dadamu

Karna kita sekarang tak harus berlari

Ketika tentara sakura ataupun tentara kincir menyerang

Kita adalah sama yakni pemuda yang dilahirkan di negeri yang sama

Kita adalah sama yakni pemuda yang mempunyai jiwa yang sama

Dan kita adalah sama hidup di Indonesia negaramu, negaraku,

dan negara kita

Rabu, 19 Oktober 2016

 

MUDA ITU KAMI

Karya Asna Heldaria Sitanggang

 

Muda? Sumpah? Ya itu kami

Indonesia itu kami Indonesia itu kita

Ya, kita yang beragam

Beragam corak dan warna

Tak ada yang mencolok semua sama Indonesia

Hanya ada dua warna Merah dan Putih

Kita pemuda dan Kita Pemudi

Harusnya bukan saling menghujat tapi saling memuji

Bukan saling melempar seharusnya saling merangkul

Kita harus bersatu karena kita Pemuda

Saling bergandengan tangan ibarat rantai karena kita Pemudi Indonesia

Bukankah kita telah bersumpah menjadi Satu

Bangsa Indonesia

Dari sabang sampai Merauke satu

Satu bangsa satu tanah air dan satu bahasa

Indonesia

Rabu 19 Oktober 2016

 

DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG

Karya W.S. Rendra

 

Tuhanku,

WajahMu membayangi di kota terbakar

dan firmanMu terguris di atas ribuan

kuburan yang dangkal

 

Anak menangis kehilangan bapa

Tanah sepi kehilangan lelakinya

Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini

tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia

 

Apabila malam turun nanti

sempurnalah sudah warna dosa

dan mesiu kembali lagi bicara

Waktu itu, Tuhanku,

perkenankan aku membunuh

perkenankan aku menusukkan sangkurku

 

Malam dan wajahku

adalah satu warna

Dosa dan nafasku

adalah satu udara.

Tak ada lagi pilihan

kecuali menyadari

-biarpun bersama penyesalan-

 

Apa yang bisa diucapkan

oleh bibirku yang terjajah ?

Sementara kulihat kedua lenganMu yang capai

mendekap bumi yang mengkhianatiMu

Tuhanku

Erat-erat kugenggam senapanku

Perkenankan aku membunuh

Perkenankan aku menusukkan sangkurku

1960

 

SURABAYA

Karya Mustofa Bisri

 

Jangan anggap mereka kalap

jika mereka terjang senjata sekutu lengkap

jangan dikira mereka nekat

karena mereka cuma berbekal semangat

melawan seteru yang hebat

 

Jangan sepelekan senjata di tangan mereka

atau lengan yang mirip kerangka

Tengoklah baja di dada mereka

 

Jangan remehkan sesobek kain di kepala

tengoklah merah putih yang berkibar

di hati mereka

dan dengar pekik mereka

Allahu Akbar!

Dengarlah pekik mereka

Allahu Akbar!

Gaungnya menggelegar

mengoyak langit

 

Surabaya yang murka

Allahu Akbar!

menggetarkan setiap yang mendengar

 

Semua pun jadi kecil

Semua pun tinggal seupil

Semua menggigil

 

Surabaya,

O, kota keberanian

O, kota kebanggaan

 

Mana sorak-sorai takbirmu

yang membakar nyali kezaliman?

mana pekik merdekamu

yang menggeletarkan ketidakadilan?

 

Mana arek-arekmu yang siap

menjadi tumbal kemerdekaan

dan harga diri?

menjaga ibu pertiwi

dan anak-anak negeri

 

Ataukah kini semuanya ikut terbuai

lagu-lagu satu nada

demi menjaga

keselamatan dan kepuasan

diri sendiri

 

Allahu Akbar!

 

Dulu Arek-arek Surabaya

tak ingin menyetrika Amerika

melinggis Inggris

menggada Belanda

murka pada Gurka

mereka hanya tak suka

kezaliman yang angkuh merajalela

mengotori persada

mereka harus melawan

meski nyawa yang menjadi taruhan

karena mereka memang pahlawan

Surabaya

 

Dimanakah kau sembunyikan

Pahlawanku?

 

Itulah informasi terkait beberapa puisi untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November 2023.***

Editor: Dani Saputra


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x