Karena di goa tersebut tak ada penerangan, Setsuko dan Seita memanfaatkan kunang-kunang sebagai sumber cahaya.
Kunang-kunang itu hanya bertahan untuk malam hari, dan saat keesokan harinya hewan ini akan mati.
Hari silih berganti, di suatu siang Setsuko mengubur kunang-kunang yang telah mati. Dan berbicara kepada kakaknya bahwa ia tahu kalau ibunya telah tiada.
Baca Juga: Pengirim Sate Beracun di Bantul Ditangkap, Motif Diduga Karena Dendam Cinta
Seita yang mengetahui hal itu langsung menangis. Meskipun Seita sudah mencoba untuk tegar dihadapan sang adik kesedihan tak mampu menutupinya.
Karena Seita tidak bekerja dan tidak memiliki uang untuk bertahan hidup, untuk makan sehari-hari mereka mengandalkan katak dan makanan sekitar danau.
Karena kekurangan gizi dan makanan yang kurnag sehat menyebabkan Setsuko sakit diare. Dan Seita harus terpaksa mencuri buah-buahan dari orang lain.
Hingga pada akhirnya sang adik pun lemah tak berdaya karena sakit yang diderita.
Seita mengajaknya ke dokter, karena tidak memiliki uang ia pun tidak mendapatkan obat untuk kesembuhan adiknya.
Baca Juga: Park Hae Jin Dikonfirmasi Bintangi Drama Korea Berjudul From Now On, Showtime!