Taliban Sebut Upaya Penyelamatan Korban Gempa Bumi di Afganistan Hampir Selesai

24 Juni 2022, 17:37 WIB
Ilustrasi Gempa Afganistan. /Bakhtar News via Reuters/

TRENGGALEKPEDIA.COM – Taliban mengatakan upaya penyelamatan korba gempa bumi kekuatan 6,1 skala Richter yang melanda Afghanistan menyebabkan tewasnya 1.000 orang dan lebih dari 600 orang terluka pada 22 Juni 2022 waktu setempat hampir selesai.

Gempa pada 22 Juni 2022 merupakan gempa paling mematikan di Afghanistan dalam 20 tahun, menurut data pemerintah Amerika Serikat.

Dikutip dari Reuters, Taliban mengatakan upaya penyelamatan korban gempa bumi di Afghanistan hampir selesai, bantuan mulai berdatangan di bagian terpencil Afghanistan lokasi kejadian.

Baca Juga: Honour Killing Adalah? Viral Usai Kasus Video 2 Wanita Afganistan Dilecehkan Penjaga Toko, Begini Ulasannya

Komunikasi yang buruk dan kurangnya jalan yang layak menghambat upaya bantuan di negara yang telah bergulat dengan krisis kemanusiaan yang meningkat semenjak Taliban mengambil alih pemerintahan Agustus lalu.

"Operasi penyelamatan telah selesai, tidak ada yang terjebak di bawah puing-puing," kata Mohammad Ismail Muawiyah, juru bicara komandan militer Taliban di provinsi Paktika yang paling parah dilanda bencana, kepada kantor berita Reuters,pada hari Kamis, 23 Juni 2022.

Kementerian pertahanan Taliban telah mengindikasikan pada Rabu pagi bahwa 90 persen dari operasi pencarian dan penyelamatan telah selesai yang dilaporkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada kamis, 23 Juni 2022.

Sekitar 1.000 orang telah diselamatkan pada Kamis pagi berdasarkan keterangan dari Sharafat Zaman, juru bicara kementerian kesehatan, dikutip dari Reuters.

“Bantuan sudah sampai ke daerah dan terus berlanjut tapi masih dibutuhkan lebih banyak lagi,” katanya.

Dilansir dari Al Jazeera dari provinsi Paktika, jurnalis Ali Latifi mengatakan situasi di lapangan sangat buruk

“Ketika Anda berada di helikopter ini dan Anda terbang di atas distrik-distrik ini, Anda melihat bahwa mereka pada dasarnya terletak di pegunungan ini dan di lereng bukit yang semuanya tidak beraspal, daerah berbatu dan seluruh rumah terbuat dari lumpur.

Daerah yang benar-benar miskin di mana orang memiliki standar hidup paling dasar,” katanya.

Jurnalis Ali Latifi mengatakan bahwa dirinya melihat distrik-distrik yang terkena gempa di dalam helikopter yang sedang ia naiki.

Klinik untuk merawat korban yang terluka memerlukan setidaknya 30 menit untuk sampai kesana dan jalanannya sangat sulit, bahkan klinik swasta tersebut memerlukan biaya yang cukup besar per orang.

“Bahkan klinik terdekat dari salah satu distrik tempat kami berada, mereka mengatakan jaraknya 30 menit dan bahkan itu adalah klinik swasta yang akan menghabiskan banyak uang untuk dikunjungi orang. Dan sekali lagi untuk sampai ke sana sangat sulit.”

Sekjen PBB Guterres mengatakan badan global telah sepenuhnya memobilisasi untuk membantu, mengerahkan tim kesehatan dan pasokan obat-obatan, makanan, peralatan trauma dan tempat penampungan darurat ke zona gempa.

PBB mengatakan Program Pangan Dunia (WFP) mengirim makanan dan peralatan logistik ke daerah-daerah yang terkena dampak, dengan tujuan awalnya mendukung 3.000 rumah tangga.

Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Uni Emirat Arab semuanya mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka berencana untuk mengirim bantuan. Pasokan dari tetangga Pakistan telah melintasi perbatasan.***

Editor: Rendi Mahendra

Tags

Terkini

Terpopuler