Diketahui beberapa waktu lalu juri bicara kelompok Taliban dan ratusan ribu pengikutnya terlihat telah menulis tweet terkait pengambilalihan negara Afghanistan.
Menurut laman berita Reuters, Seorang juru bicara Twitter hanya mengatakan sebuah pernyataan jika mereka juga akan meninjau konten yang mungkin melanggar aturannya, khususnya konten konten yang mengandung kekerasan. ***