Marak Aksi Minta Pulsa dan Uang di Kediri Pakai Nama Kades

15 Februari 2021, 18:59 WIB
Kepala Desa Gondang, Nuris Tianto menunjukkan nomor WhatsApp yang digunakan untuk menipu. /TRENGGALEKPEDIA.COM/Okpriabdhu Mahtinu

TRENGGALEKPEDIA.COM - Aksi penipuan dengan modus meminta pulsa masih kerap terjadi. Tak hanya menyasar para pejabat daerah, di Kabupaten Kediri modus meminta pulsa ini mengatasnamakan beberapa kepala desa (Kades).

Para oknum tak bertanggungjawab ini memperdaya para korban dengan cara berpura-pura menjadi Kades Kabupaten Kediri. Setelah menyamar sebagai Kades, oknum tak bertanggungjawab segera menghubungi warga melalui pesan WhatsApp (WA) untuk minta pulsa.

Tak hanya pulsa, terkadang para oknum ini juga tak segan untuk meminta uang kepada korbannya.

Baca Juga: Edarkan Sabu di Kediri, Warga Surabaya Dicokok

Salah satu lokasi yang marak terjadi aksi penipuan di Kabupaten Kediri yakni Kecamatan Plosoklaten.

Menurut Kepala Desa Kayunan Kecamatan Plosoklaten, Pustoro Al. Bagong Cahyono, hampir seluruh nama Kades di wilayah Kecamatan Plosoklaten disalahgunakan untuk melakukan penipuan kepada warga.

"Bahkan nama saya juga dipakai untuk menipu warga saya. Pelaku ini tidak hanya meminta pulsa, tapi juga meminta uang melalui transfer ke rekening," tuturnya, Senin 15 Februari 2021.

Untuk memuluskan aksinya, pelaku juga memakai foto Kades pada profil akun WA. "Pelaku memakai nomor WA 082317672268 dan 082317672269, kemudian minta diisi pulsa ke nomor 082176034335," katanya.

Bagong pun terkejut setelah mengetahui bahwa namanya disalahgunakan.

"Ada yang tertipu dan ada yang tidak. Saya baru tahu setelah diberitahu warga kalau nama saya dipakai untuk menipu," ucapnya.

Kades lain yang namanya disalahgunakan untuk menipu yakni Kades Kayen Kidul Kecamatan Kayen Kidul, Bambang Agus Pranoto. Bahkan, pelaku juga menggunakan akun Facebook (FB) mengatasnamakan dirinya untuk menipu warga.

"Salah satunya ada yang inbox ke teman Facebook saya, kebetulan itu warga sekaligus tetangga saya. Pelaku meminta pulsa dan uang untuk dikirim ke rekening," tuturnya.

Pelaku, kata Agus, meminta pulsa kisaran mulai Rp50.000 hingga Rp200.000, sedangkan  nominal uang yang diminta mulai Rp1 juta hingga Rp5 juta.

Warga diminta untuk mengirimkan uang tersebut ke nomor rekening yang sudah ditentukan.

Modus pelaku ini menipu dengan alasan memerlukan uang untuk biaya rumah sakit dan mengalami permasalahan di kepolisian.

"Ternyata tidak saya saja, rekan Kades lainnya di wilayah Kabupaten Kediri juga mengalami hal yang sama," imbuhnya.

Meski namanya dicatut untuk menipu warganya, Agus enggan melapor ke pihak kepolisian.

"Saya mengimbau kepada para warga untuk tidak mudah percaya bila ada nama Kades meminta pulsa atau uang dan tetap waspada," tegasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kediri AKP Gilang Akbar mengatakan, kasus seperti ini sering terjadi.

"Sebelumnya ada laporan dari warga Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Bahkan korbannya ini sudah tertipu hingga Rp5 juta," jelasnya.

Untuk Kades yang menjadi korban penipuan, lanjutnya, mereka tidak melaporkan kejadian tersebut. Namun, warga yang tertipu dan mengirimkan uang Rp5 juta, sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Kediri.

"Akhir-akhir ini, modus macam ini makin banyak, modusnya memakai foto dan nama seseorang," ujarnya. ***

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Tags

Terkini

Terpopuler