TRENGGALEKPEDIA.COM - 'Gerakan Satri Bermasker' diselenggarakan oleh Polda Jatim di Gedung Rupatama Mapolda Jatim, Kamis 25 Februari 2021. Dalam kegiatan ini Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta secara simbolis membagikan masker sebanyak 1.287.000 kepada perwakilan satri.
Mengutip dari laman Humas Polri, sejumlah pihak dalam hal ini Forkopimda Jatim di antaranya Gubernur Jawa, Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto, Pangkoarmada II, Laksda TNI I.N.G Sudihartawan mendukung pencanangan Gerakan Santri Bermasker.
Sementara itu dukungan juga diberikan oleh Pejabat Utama Polda Jatim, KH Agoes Ali Mashuri, perwakilan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWMU) Jatim, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, serta Kementerian Agama (Kemenag) Jatim.
Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Besok, Jum'at 26 Februari 2021: Siap-Siap! Libra Lampu Hijau dari Mertua
Kegiatan ini dilakukan secara virtual ini diikuti oleh Para Kiai serta ulama dari seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Timur dan jajaran Polres di seluruh Jawa Timur.
Irjen Nico Afinta mengatakan, santri akan menjadi basis yang kuat dan penting dalam menghadapi covid-19. Mengingat jumlah pesantren dan santri di Jawa Timur yang jumlahnya ribuan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para Kyai dan ulama di Jatim untuk ikut membantu agar Gerakan Santri Bermasker ini bisa membantu menekan angka penyebaran virus Covid-19.
Sebagai langkah preventif agar pondok pesantren tidak menjadi klaster baru Covid-19.
Baca Juga: Dari 18.000 Pelayan Publik di Pemkab Trenggalek, Baru 5.000 Jalani Vaksinasi Covid-19
"Hari ini dalam kegiatan pencanangan Gerakan Santri Bermasker adalah untuk kembali mengingatkan para santri dalam bermasker yang baik dan benar, menjaga jarak serta rajin mencuci tangan, 3m bahkan sekarang 5 M," katanya.
Baca Juga: Yuk Kenalan dengan Pemain dan Karakter 'Vincenzo', dari Song Joong-ki hingga Ok Taec-yeon
"Mari kita konsolidasikan kegiatan di pesantren yang terkawal protokol kesehatannya sembari diiringi proses vaksinasi," pungkasnya.***