Ungkap Temuan Kerangka Manusia di Situs Kumitir, BPCB Jawa Timur Datangkan Antropolog Forensik UNAIR

10 Maret 2021, 13:57 WIB
Penemuan kerangka manusia di Situs Kumitir. /Tangkap Layar/YouTube/ArkeoVlog.

TRENGGALEKPEDIA.COM - Kabar terbaru kegiatan ekskavasi Situs Kumitir 2021 tahap III yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur bekerja sama dengan Direktorat Perlindungan Kebudayaan, Kemendikbud demi mengungkap letak keraton dan ibu kota Majapahit.

Kegiatan yang dilakukan sejak akhir Februari lalu sampai hari ke-14 ini, tim ekskavasi Situs Kumitir telah menemukan beberapa temuan yang menarik untuk diungkap.

Ketua tim ekskavasi Wicaksono Adi Nugroho melalui channel YouTubenya, Arkeovlog pada 9 Maret 2021 mengungkapkan, pada hari ke-14 ekskavasi ini ada tiga kegiatan yang harus dilakukan oleh tim ekskavasi, yang paling utama menampakkan temuan di sektor A, B, dan C.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Alumni Kartu Prakerja akan Mendapat Bantuan Rp10 Juta

“Kegiatan ini dilakukan dengan hati-hati untuk mengangkat tanah yang menutupi lapisan struktur bata maupun lapisan bolder (bongkah-bongkah batu)” ungkap Wicaksono.

Selain itu pekerjaan yang kedua adalah mencari sudut dari struktur talud (dinding pagar) sisi tenggara hingga memastikan adanya struktur yang berbelok dan mengarah dari timur ke arah barat.

“Nampaknya sudut tenggara ini telah mengalami kerusakan yang cukup parah,” imbuhnya.

Baca Juga: Daftar di www.prakerja.go.id, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 14 akan Dibuka

Dari titik eskavasi tersebut terdapat struktur yang berhasil dinampakkan empat lapisan struktur bata kegiatan di sektor ini masih akan dilanjutkan dihari berikutnya.

Sementara itu upaya mengungkap teka-teki keberadaan kerangka manusia di sektor C juga dilakukan dengan bantuan dari Antropolog FISIP Universitas Airlangga Toetiek Kusbardiyati dengan timnya.

Temuan kerangka manusia itu sendiri ditemukan pada ekskavasi di hari ke-8 saat menyingkap tanah di sektor C, awalnya yang nampak adalah sebuah tulang yang tertutup tanah dan bongkahan batu. Karena itu, Tim BPCB Jatim berkoordinasi dengan pihak yang kompeten dibidang antropologi forensik.

Baca Juga: Apa Itu Kelainan Hipospadia ? Berikut Penjelasan, Penyebab dan Gejalanya

Setelah melihat temuan tulang yang berada diantara lapisan bongkahan batu tersebut, Toetiek Kusbardiyati langsung dapat mengetahui bagian tubuh mana yang nampak tersebut.

“Ini bagian tulang kaki, kemungkinan badannya membujur kearah barat sana, karena yang terlihat ini merupakan bagian lutut,” ujar Kepala Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian FISIP UNAIR.

Tim BPCB Jatim akhirnya sepakat untuk menampakkan temuan kerangka secara keseluruhan dengan didampingi tim ahli antropologi forensi dari UNAIR tersebut.

Dari fragmen tulang kuping (tulang temporal) yang sebelumnya dapat teridentifikasi bahwa kerangka yang ditemukan ini merupakan seorang berjenis kelamin perempuan yang masih muda.

Baca Juga: Hari Ini, Irjen Napoleon Bonaparte dan Brigjen Prasetijo Jalani Sidang Vonis Kasus Djoko Chandra

Dari fragmen-fragmen tulang yang ditemukan, nantinya dapat diperkirakan ketinggian tubuh, perawakan seperti apa, berat badan dan jika bisa mengambil DNA dari fragmen tulang tersebut dapat diperkirakan umur tulang tersebut bahkan umur kematian kerangka tersebut.

Setelah tersingkap semua yang menutupi kerangka itu, Wicaksono Adi Nugroho  mengungkapkan, identifikasi awal kerangka ini merupakan kerangka dari seorang perempuan dengan posisi tengkurap, posisi tangan meringkuk selain itu bagian bagian panggul (vemur) menghadap ke bawah dan tungkai kaki menjuntai kerah belakang.

Baca Juga: Alumni Program Kartu Prakerja Dapat Bantuan Lagi Hingga 10 Juta, Lengkapi Syaratnya

Selain itu pada Kamis depan, tim Antropologi Forensik UNAIR akan kembali lagi untuk mengangkat kerangka tersebut.

“Ini nanti akan dilapisi dengan lapisan aston atau lapisan pengeras, agar nantinya saat diangkat tidak akan hancur, itu sudah menjadi SOP dalam pengangkatan kerangka atau fosil,” jelas Wicaksono.

Untuk penelitian lebih lanjut, kerangka ini nantinya akan dibawa ke laboratorium antropologi forensik UNAIR untuk mengetahui apakah ini merupakan baru atau lama usianya.

“Nanti akan diketahui baru atau lama usianya dari kerangka tersebut, akan didating, harap bersabar,” pungkas Wicaksono.*** 

Editor: Okpriabdhu Mahtinu

Tags

Terkini

Terpopuler