Dalam Rangka Meningkatkan Keilmuan Islam, IPNU dan IPPNU Babadan Ponorogo Mengadakan Pengajian Kitab Kuning

- 18 April 2022, 22:58 WIB
Pengajian Kitab Kuning itu dilakukan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Ponorogo
Pengajian Kitab Kuning itu dilakukan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Ponorogo /Tomi/

TRENGGALEKPEDIA.COM - Dalam memanfaatkan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, banyak sekali pengajian khusus Ramadhan atau ngaji pasan yang diadakan oleh berbagai pihak.

Salah satu pengajian kitab tersebut seperti yang diadakan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Babadan, Ponorogo.

Kegiatan pengajian tersebut diadakan mulai pada tanggal 3 April 2022 dan dimulai pukul 15.50 WIB.

Kegiatan yang berlangsung selama bulan Ramadhan itu bertempat di Masjid Darul Muttaqin, Desa Karang Talok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.

Pengajian seperti ini sangat populer di bulan Ramadhan. Waktu pengajiannya yang cukup singkat, namun ilmu yang didapatkan juga tidak sedikit karena target pengajian sudah jelas.

Baca Juga: Sedang Bagi Takjil, Anak Seni di Ponorogo Digeruduk APSI, Ada Apa?

Dan pengajian model ini menjadi forum yang ideal dalam memperdalam ilmu dan pemahaman akan Islam.

Kegiatan ini diikuti oleh remaja-remaja sekitar dan cukup banyak diminati melihat peserta yang mengikuti cukup banyak.

“Kegiatan ini kami tujukan untuk kaum pelajar dan mereka antusias utuk ikut belajar bersama-sama,” jelas Zawawi Sayyid Syihab selaku koordinator Departemen Dakwah IPNU Ranting Babadan.

Tujuan utama kegiatan ini diadakan selain untuk menambah keilmuan tentang Islam, juga untuk memperkenalkan kitab kuning dan penulisan makna pegon pada masyarakat sambil mengkaji kitab tersebut. Supaya bisa menjadi media memperdalam agama bagi masyarakat umum.

“Saya sangat merekomendasikan kegiatan ngaji pasan seperti ini dimasifkan di setiap Ranting IPNU dan IPPNU, supaya kaum pelajar yang tidak mengenyam pendidikan pondok pesantren juga bisa ikut belajar bersama, minimal dikenalkan dengan kitab kuning dan penulisan makna pegon,” imbuh Zawawi.

Baca Juga: Mempererat Hubungan dengan Sesama, Masyarakat Relawan Indonesia atau MRI Ponorogo Berbagi Takjil

Kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam memperdalam keilmuan agama. Terutama masyarakat yang tidak berkesempatan menyekolahkan anaknya di pesantren karena adanya kendala yang menghalangi.

Dengan demikian kegiatan pengajian untuk umum seperti ini dapat menjadi pelantara keilmuan Islam yang lebih mendalam kepada masyarakat yang notabenenya non pesantren.

Pihak Pengurus Ranting IPNU dan IPPNU Babadan juga mengunggah video pengajiannya ke media sosial, sehinga peserta yang berhalangan hadir masih bisa mengikuti siaran ulang.

Selain itu penggunaan media sosial ini juga membuat pengajian bisa diakses pihak luar sehingga memperluas jangkauan pengajian kitab.*** (Mohammad Arifuddin Bastomi)

Editor: Dani Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x