Baca Juga: ENAK BONUS HEMAT! Nikmati Paket HeBat di McDonald's 2024 Hanya Rp27 Ribu
Janur, sebagai pembungkus kupat dan lepet, memiliki makna yang dalam dalam tradisi ini. Kata "janur" berasal dari "sejating nur" atau cahaya sejati, yang melambangkan harapan.
Dengan menggunakan janur sebagai pembungkus, masyarakat Ponorogo mengungkapkan harapan agar mereka dapat bersih dan bersinar seperti cahaya sejati.
Lebih dari sekadar perayaan kuliner, Bodo Kupat merupakan momen refleksi dan introspeksi bagi masyarakat Ponorogo. Mereka tidak hanya merayakan kebaikan dan kesuksesan yang telah mereka capai, tetapi juga secara terbuka mengakui kesalahan dan kekurangan yang mereka miliki.
Dengan demikian, Bodo Kupat tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga sebuah prosesi spiritual yang mengikatkan masyarakat dalam kesadaran akan kebaikan dan kejujuran.***