Trenggalek - Siapa yang tidak mengenal bakso? Meatball yang disiram kuah panas ini diminati oleh semua lapisan masyarakat, dari anak kecil hingga dewasa, dengan segala latar belakang. Di Indonesia, ada dua macam bakso yang dikenal luas, yaitu bakso Solo dan bakso Malang.
Perbedaannya terletak pada varian isinya, campuran yang menyertai bakso, serta guyuran kuah kaldunya.
Bakso Solo tampilannya lebih sederhana, sementara bakso Malang memiliki varian isi yang lebih banyak seperti bakso urat, bakso halus, pangsit rebus, pangsit goreng, tahu, bakwan, dan telur.
Salah satu brand bakso Malang yang terkenal di Indonesia adalah Bakso Kota Cak Man. Pendirinya, Abdurahman Toekiman, yang biasa disapa Cak Man, merupakan pengusaha asal Trenggalek, Jawa Timur.
Sejarah Bakso Kota Cak Man
Cak Man, yang berasal dari kota kecil Trenggalek, memulai usahanya sebagai tukang bakso pikulan di Malang. Ia menjajakan baksonya dengan berkeliling kota Malang hingga juragannya mengalami kebangkrutan.
Setelah itu, Cak Man bekerja dengan juragan lain sebagai pedagang bakso gerobak. Dengan tekun, ia mempelajari seluk-beluk bakso, mulai dari cara memilih bahan yang baik hingga meracik bumbu bakso.
Baca Juga: Daging Baksonya Terkenal Lembut, Inilah Sajian Kuliner Khas Malang yang Menggugah Selera Siapa Saja
Keinginan yang kuat untuk mandiri mendorong Cak Man membuka usahanya sendiri pada tahun 1984 dengan modal Rp 77.000. Awalnya, ia menyewa sebuah warung bakso yang sudah kosong.
Untuk mengenang perjalanan hidupnya dari Trenggalek (desa) dan mengadu nasib di Malang (kota), Cak Man menamakan usahanya Bakso Kota Cak Man.